Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
29 September 1955 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Seluruh 257 kursi Dewan Perwakilan Rakyat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemilih terdaftar | 43.104.464 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kehadiran pemilih | 87,66% | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kandidat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Peta persebaran suara
Hasil menurut daerah pemilihan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Hasil menurut kota dan kabupaten |
Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955 (biasa dikenal dengan Pemilu 1955) adalah pemilihan umum Indonesia yang diadakan pada tahun 1955 untuk memilih anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Pemilu ini merupakan pemilu pertama yang pernah diadakan sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Jumlah kursi DPR yang diperebutkan berjumlah 257.[1] Pemilu ini dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri, dan pada saat pemungutan suara kepala pemerintahan dijabat oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.
Pemilu ini dilaksanakan saat keamanan negara masih kurang kondusif. Beberapa daerah mengalami kekacauan oleh gerakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) khususnya pimpinan Kartosoewirjo. Dalam keadaan seperti ini, anggota angkatan bersenjata dan polisi juga ikut memilih. Mereka yang bertugas di daerah rawan, digilir datang ke tempat pemilihan. Pemilu akhirnya-pun berlangsung aman.
Pemilihan umum legislatif 1955 ini dianggap sebagai pemilu yang paling demokratis sepanjang sejarah Indonesia.