| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemilihan umum untuk Knesset ke-20 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
17 Maret 2015 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Pemilihan umum awal Knesset Israel ke-20 diselenggarakan pada tanggal 17 Maret 2015.
Ketidaksetujuan di koalisi pemerintah, terutama soal anggaran dan proposal "negara Yahudi", berakhir dengan dibubarkannya pemerintah pada bulan Desember 2014. Partai Buruh dan Hatnua membentuk koalisi bernama Persatuan Zionis dengan harapan mampu mengalahkan partai Likud, pemimpin koalisi pemerintah yang terdiri dari Yisrael Beiteinu, Yesh Atid, Rumah Yahudi, dan Hatnua.
Jumlah pemilih awalnya diperkirakan mencapai 71.8%, tertinggi sejak pemilu 1999 dengan jumlah pemilih 78,7%. Namun demikian, persentase aslinya merosot dan diperkirakan sama seperti pemilu tahun 2013, 68,5%.[1][2]
Perdana Menteri Petahana Benjamin Netanyahu dari Likud mendeklarasikan kemenangannya dalam pemilu kali ini setelah Likud mendapatkan jumlah suara terbanyak. Haaretz menulis bahwa dalam pemilihan umum ini, partai Likud pimpinan Netanyahu mencetak "kemenangan mutlak".[3] Ketua Oposisi Isaac Herzog awalnya menyebut pengumuman Netanyahu "prematur", dan mengatakan bahwa hasil pemilu, termasuk rekan koalisi potensialnya, memungkinkan Persatuan Zionis menjadi pemimpin koalisi pemerintah. Baik Netanyahu dan Herzog berusaha membangun koalisi menjelang pembentukan pemerintahan.[4] Akan tetapi, pada 18 Maret 2015, Herzog mengakui bahwa "opsi yang paling realistis" adalah tetap menjadi oposisi.[5]
Sejumlah sumber menyebutkan bahwa Presiden Reuven Rivlin berkeinginan mendirikan pemerintahan bersatu antara Likud dan Persatuan Zionis.[6] Partai Kulanu yang dipimpin Moshe Kahlon kabarnya sudah bersiap-siap memilih akan mendukung siapa untuk perdana menteri selanjutnya. Kahlon menyatakan masih terbuka kemungkinan untuk membentuk koalisi dengan Netanyahu atau Herzog dan akan mengeluarkan keputusan "setelah semua suara dihitung."[7]
Hasil resmi baru diumumkan tanggal 19 Maret 2015. Likud dipastikan akan menerima 5 sampai 7 mandat lebih banyak daripada Persatuan Zionis setelah penghitungan suara selesai. Berdasarkan 99% laporan yang masuk, Likud diperkirakan mendapat 30 mandat dan Persatuan Zionis 24. Partai-partai di bawahnya adalah Daftar Gabungan (14); Yesh Atid (11); Kulanu (10); Tanah Yahudi (8); Shas (7); Yisrael Beiteinu (6); Persatuan Yudaisme Torah (6); dan Meretz (4).[8]
Dalam pemilu ini, jumlah wanita yang terpilih menjadi anggota Knesset merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.[9]