Penangkapan ikan komersial adalah aktivitas penangkapan ikan dan boga bahari lainnya untuk tujuan keuntungan komersial. Sebagian besar dalam bentuk perikanan tangkap, sebagian lainnya berupa perikanan budi daya. Penangkapan ikan komersial menyediakan sejumlah besar bahan pangan ke berbagai negara di seluruh dunia, dan sering kali ikan dikejar hingga jauh ke tengah lautan, terutama oleh pelaku industri perikanan. Industri harus beradaptasi sepanjang tahun keberadaan usahanya untuk menuju keuntungan yang besar. Sebuah studi yang didapatkan dari penangkapan komersial kecil milik keluarga menunjukkan bahwa mereka melakukan usaha penangkapan ikan bukan untuk mendapatkan keuntungan, melainkan untuk menghidupi.[1]
Penangkap ikan komersial memanen berbagai jenis hewan, dari tuna, cod, mas, dan salmon. Selain ikan, mereka juga menangkap udang, krill, lobster, kerang, cumi-cumi, dan kepiting.
Terdapat sejumlah besar usaha perikanan penting di dunia yang mengejar spesies tertentu dari ikan, moluska, crustacea, dan echinodermata, dengan herring dan sarden yang menempati urutan teratas.
Industri ini pada tahun 2006 juga telah menghasilkan lebih dari 185 miliar dolar AS dalam penjualan dan menyediakan dua juta lapangan pekerjaan.[2] Penangkapan ikan komersial memang menyediakan lapangan pekerjaan yang melimpah, namun upah yang diberikan bervariasi antara satu kapal dengan kapal lainnya, dan antara satu musim dengan musim lainnya.[3]
Penangkapan ikan merupakan salah satu pekerjaan yang cukup berisiko dan membahayakan keselamatan. Di Amerika Serikat, 115 dari 100000 nelayan meninggal dalam kurun waktu antara tahun 2000 sampai 2006.[4] Di Britania Raya, 4111 nelayan telah meninggal di laut sejak tahun 1919 hingga tahun 2005 karena kecelakaan kerja.[5] Kasus umumnya terjadi karena faktor kelelahan karena umumnya nelayan bekerja 21 jam dalam satu hari. Selain itu, faktor cuaca dan dan alat dan mesin yang digunakan juga menjadi faktor.[3][6]
|title=
pada posisi 108 (bantuan)
|journal=
pada posisi 10 (bantuan)