Konten dan perspektif penulisan artikel ini hanya berpusat pada sudut pandang dari negara Indonesia dan tidak menggambarkan wawasan global pada subjeknya. |
Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Desember 2024)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
|
Pencurian identitas (identity theft, disebut juga Shoulder surfers dan Dumpster divers; ungkapan baru Bahasa Inggris) sejenis artinya dengan peniru identitas di mana seseorang merasa tidak mampu menjadi dirinya sendiri hingga dia ingin menjadi orang lain yang dia idolakan atau mencuri identitas orang lain untuk meraih keuntungan pribadi. Pencurian identitas dilakukan ketika dia mulai putus asa dengan dirinya sendiri. Pencurian identitas dilakukan tatkala seseorang merasa sangat depresi pada dunianya dan lingkungannya sehingga tak ada cara lain dengan menjadi pencuri identitas.
Pencurian identitas terjadi ketika seseorang menggunakan informasi pengenal pribadi orang lain, seperti nama, nomor pengenal, atau nomor kartu kredit , tanpa izin mereka, untuk melakukan penipuan atau kejahatan lainnya. Istilah pencurian identitas diciptakan pada tahun 1964.[1] Sejak saat itu, definisi pencurian identitas telah ditetapkan secara hukum di seluruh Inggris dan Amerika Serikatsebagai pencurian informasi identitas pribadi. Pencurian identitas dengan sengaja menggunakan identitas orang lain sebagai metode untuk mendapatkan keuntungan finansial atau memperoleh kredit dan keuntungan lainnya,[2][3] dan mungkin menyebabkan kerugian atau kerugian orang lain. Orang yang identitasnya dicuri dapat menderita akibat yang merugikan,[4] terutama jika mereka dimintai pertanggungjawaban palsu atas tindakan pelaku. Informasi pengenal pribadi umumnya mencakup nama seseorang, tanggal lahir, nomor jaminan sosial, nomor SIM, nomor rekening bank atau kartu kredit, PIN, tanda tangan elektronik , sidik jari, kata sandi , atau informasi lain apa pun yang dapat digunakan untuk mengakses keuangan seseorang.