Pendudukan Masjidil Haram | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dingin | |||||||
Tentara Arab Saudi masuk ke ruang bawah tanah masjid al-Haram selama pengepungan | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Arab Saudi Pendukung : Prancis Pakistan | Ikhwanul Muslimin | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Khaled dari Arab Saudi Fahd dari Arab Saudi Pangeran Sultan Badr bin Abdul-Aziz Al Saud Turki bin Faisal Al Saud |
Juhayman al-Otaibi Abdullah Hamid al Qahtani | ||||||
Kekuatan | |||||||
10.000 Pasukan | 300–500 militan | ||||||
Korban | |||||||
127 tewas 451 terluka |
117[1] tewas 68 dihukum mati |
Pendudukan Masjidil Haram adalah serangan dan pendudukan yang dilancarkan oleh kelompok "Ikhwan" dari tanggal 20 November hingga 4 Desember 1979 di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Gerakan ini dipimpin oleh Juhaiman bin Muhammad ibn Saif al Otaibi. Para pembangkang menyatakan salah seorang dari antara mereka, yaitu Mohammed Abdullah al-Qahtani, adalah seorang Mahdi. Mereka menyerukan semua Muslim untuk mematuhinya. Dengan senapan, mereka lalu menguasai Masjidil Haram dan menyandera peziarah-peziarah yang sedang melaksanakan ibadah haji. Tentara keamanan Arab Saudi kemudian mengepung kompleks masjid dan setelah dua minggu, para militan berhasil dikalahkan.
Serangan ini mengejutkan dunia Islam karena ratusan militan, penjaga keamanan dan sandera tewas dalam pertempuran.[2] Akibat peristiwa ini, Saudi menerapkan hukum Islam dengan lebih ketat.[3]