Pengepungan Legasi Internasional | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Pemberontakan Boxer | |||||||
Saya coba, Pak!. Pasukan Amerika membakar tembok Peking. Lukisan yang menggambarkan ketika prajurit peniup terompet Calvin Titus menjadi orang pertama yang memanjat tembok itu dan ia kemudian dianugerahi Medal of Honor. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Aliansi Delapan Negara: | Dinasti Qing | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Sir Claude Maxwell MacDonald |
Ronglu Prince Duan Dong Fuxiang Ma Haiyan Ma Fulu † Ma Fuxiang Ma Fuxing |
Pengepungan Legasi Internasional terjadi pada musim panas 1900 di Peking (sekarang Beijing), ibu kota Kekaisaran Qing, selama Pemberontakan Boxer. Orang-orang asing yang sebagian besar berasal dari Eropa, Amerika Serikat dan Jepang termasuk 900 tentara dan marinirnya ditambah sekitar 2.800 orang Tiongkok yang beragama Kristen mengungsi ke markas legasi (kedutaan kecil) yang ada di Beijing, setelah mereka diancam oleh para Pemberontak Boxer dan Gerakan Petani anti-asing dan anti-Kristen.
Mereka berhasil diselamatkan dari pengepungan yang berlangsung selama 55 hari itu setelah pasukan Aliansi Delapan Negara yang tiba dengan berjalan kaki dari pantai Tiongkok, berhasil mengalahkan tentara Qing, dan kemudian menguasai Beijing. Surat kabar The Sun, New York menyebut Pengepungan itu sebagai "Episode paling menarik yang pernah terjadi dalam suatu peradaban."[1]