Penipuan kartu kredit

Penipuan kartu kredit adalah istilah digunakan untuk penipuan yang dilakukan secara khusus menggunkan kartu pembayaran, seperti kartu debit atau kartu kredit dengan bertujuan mendapatkan barang atau jasa melalui pembayaran ke rekening lain yang dilakukan oleh pelaku kriminal.

Telah dibentuk standarisasi keamanan data yang membantu dalam memproses pembayaran kartu dengan aman oleh lembaga keuangan serta pencegahan atas penipuan kartu yaitu Standar Keamanan Data Industri Kartu Pembayaran.

Penipuan kartu kredit terjadi dengan diperolehnya informasi kartu kredit seseorang oleh pengguna yang tidak berwenang dan melakukan pembelian, transaksi lain atau membukan rekening baru. Tindakan ini termasuk pada aktivitas pengambilalih akun, penipuan akun baru, kartu kloning dan skema tanpa kartu. Akses tidak sah ini dapat terjadi melalui phising, skimming dan berbagi informasi secara tidak aman oleh pengguna.  Melalui kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin dapat dicegah oleh penerbit kartu, lembaga keuangan dan individu pemegang kartu.

Menurut laporan tahunan 2021, 50% populasi pengguna kartu di Amerika pernah mengalami tuduhan penipuan pada kartu kredit atau debit mereka, dan dari tiga pemegang kartu kretidt atau debit ada satu pemegang kartu kredit atau debit pernah mengalami penipuan secara berulang kali. Hal ini mengartikan bahwa 127 juta orang AS telah mengalami sekali menjadi korban penipuan atau pencurian kartu kredit

Pihak Regulator, Penyedia kartu dan bank perlu upaya waktu yang lama dan berkolaborasi dengan penyidik ­­di berbagai negara untuk memastikan keberhasilan penipuan tersebut, uang pemegang kartu biasanya dilindungan dri penipuan dengan peraturan penyedia kartu dan tanggungjawab bank. Upaya pengamanan transaksi kartu kredit terus mengalami kemajuan  dan menghambat proses terjadinya pencucian uang.[1]

Jenis penipuan ini dilakukan dengan 2 cara yaitu penipuan dengan kartu dan penipuan tanpa kartu, biasanya terjadi tanpa sepengetahuan pemegang kartu. Internet menjadikan keamanan basis data sangat rentan dan dapat merugikan, dalam beberap kasus, banyak akun telah disusupi.

Kartu yang dicuri dapat diblokir penggunaan dengan cepat dan diganti oleh pemegang kartu, namun detil informasi akun yang telah disusupi yang kadang pencuriannya dilakukan berbulan – bulan setelah berhasil disusupi, sehingga menyulitkan dalam identifikasi sumber penyusupannya.

  1. ^ "Credit card fraud: the biggest card frauds in history". Uswitch (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-13. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne