Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Penipuan militer Rusia yang dikenal juga sebagai maskirovka (dalam bahasa Rusia : маскировка secara harfiah berarti "penyamaran" atau "penutupan")[1] adalah doktrin militer yang dikembangkan sejak awal abad ke-20. Doktrin ini mencakup berbagai macam langkah untuk penipuan militer, mulai dari kamuflase hingga penyangkalan dan penipuan. Penipuan militer Rusia mencakup serangkaian langkah penipuan yang bertujuan untuk membingungkan musuh mengenai posisi, kekuatan, dan rencana pasukan. Langkah-langkah ini meliputi penyamaran, penggunaan imitasi atau umpan seperti patung dan benda palsu, manuver yang dirancang untuk menipu, penyangkalan informasi, serta disinformasi untuk menciptakan kebingungan di pihak musuh.[2]
Ensiklopedia Militer Soviet tahun 1944 menggambarkan maskirovka sebagai metode untuk mendukung operasi tempur dan aktivitas harian pasukan, dengan tujuan utama untuk menyesatkan musuh tentang keadaan sebenarnya di medan perang.[3] Seiring berjalannya waktu, doktrin ini berkembang meliputi taktik yang lebih luas, termasuk manipulasi fakta, situasi, dan persepsi melalui saluran informasi untuk mempengaruhi media dan opini global, serta mencapai tujuan taktis, strategis, nasional, dan internasional.[4] Dalam konteks ini, maskirovka tidak hanya berperan dalam pertempuran, tetapi juga dalam operasi strategis dan diplomatik, yang memainkan peran penting dalam kemenangan-kemenangan besar Soviet, seperti dalam Pertempuran Stalingrad, Pertempuran Kursk, dan Operasi Bagration, doktrin ini juga tidak hanya digunakan dalam perang aktif, tetapi juga diterapkan dalam situasi damai atau konflik non-tempur. Sebagai contoh, dalam Krisis Rudal Kuba, Musim Semi Praha, dan aneksasi Crimea, Rusia menggunakan taktik penyangkalan dan penipuan untuk mempengaruhi persepsi internasional dan mencapai tujuannya tanpa perlu konfrontasi langsung.[5][6]