Perang Galia | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
"Vercingetorix Menjatuhkan Senjatanya di Kaki Julius Caesar", 1899, oleh Lionel Noel Royer | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Republik Romawi | Suku-suku Galia, Belgia, Britania dan Aquitania, dan sebagian suku Jerman dan Spanyol | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Julius Caesar Titus Labienus Mark Antony Quintus Cicero Publius Crassus |
Vercingetorix Ambiorix Commius | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
30.000-60.000 legiuner | Tiga juta menurut Plutarch | ||||||||
Korban | |||||||||
Tidak diketahui, diperkirakan ribuan | 1,2 juta tewas, 1 juta terluka menurut Caesar |
Perang Galia (58–50 SM) adalah serangkaian kampanye militer yang dipimpin oleh Julius Caesar melawan berbagai suku Galia. Perang ini terjadi di wilayah yang kini menjadi bagian dari Prancis, Belgia, dan Swiss modern. Perang Galia menandai berakhirnya kemerdekaan suku-suku Galia dan memperluas kendali Romawi atas sebagian besar Eropa Barat. Kemenangan Romawi dalam perang ini sangat penting dalam memperkuat kekuasaan Caesar di Romawi dan memperluas wilayah Kekaisaran Romawi.