Perang Krimea | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Rusia-Turki | |||||||
Lukisan Franz Roubaud: Pengepungan Sevastopol (1904). | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Sekutu: Britania Raya Kerajaan Sardinia dukungan: Austria Keimaman Kaukasus Sirkasia |
Kerajaan Yunani | ||||||
Kekuatan | |||||||
400.000 orang Prancis 250.000 orang Britania 165.000 orang Kesultanan Utsmaniyah 10.000 orang Sardinia |
700.000 orang Rusia 3.000 orang Bulgaria | ||||||
Korban | |||||||
~100.000 orang Prancis[3] 35.000 orang Turki 17.500 orang Britania 2.194 orang Sardinia tewas, terluka, dan meninggal karena penyakit |
~654.000 tewas, terluka, dan meninggal karena penyakit |
Perang Krimea (1853–1856) adalah pertempuran yang terjadi antara kekaisaran Rusia melawan sekutu yang terdiri dari Prancis, Britania Raya, Kerajaan Sardinia, dan Kesultanan Utsmaniyah. Kebanyakan konflik terjadi di semenanjung Krimea, dengan pertempuran lainnya terjadi di Turki barat dan laut Baltik. Perang Krimea kadang-kadang dianggap sebagai konflik modern pertama yang memengaruhi peperangan pada masa depan.[4]
Perang Krimean dikenal dengan nama yang berbeda. Di Rusia dikenal sebagai "Perang Oriental" (bahasa Rusia: Восточная война, Vostochnaya Voina), dan di Britania pada saat itu kadang-kadang dikenal sebagai "Perang Rusia".
Perang Krimean terkenal karena kesalahan logistik dan taktis pada kedua belah pihak. Namun, itu dianggap menjadi perang "modern" yang pertama, seperti "memperkenalkan perubahan-perubahan teknis yang memengaruhi tata peperangan dimasa depan," termasuk taktis penggunaan pertama kereta api dan telegraf. Hal ini juga terkenal bagi pekerjaan Florence Nightingale, yang mempelopori praktik keperawatan modern ketika merawat tentara Inggris yang terluka.
Perang Krimea juga merupakan yang pertama kali secara luas didokumentasikan dalam foto.