Perbatasan bahasa adalah garis semu yang memisahkan dua wilayah bahasa. Istilah ini umumnya dimaksudkan untuk menyiratkan kurangnya kesalingpahaman antara kedua bahasa. Jika dua bahasa atau dialek yang berdekatan dapat dimengerti satu sama lain, tidak ada batas tegas yang berkembang, karena kedua bahasa dapat terus bertukar perkembangan fitur linguistik, yang dikenal sebagai kesinambungan dialek. Sebuah "pulau bahasa" adalah wilayah bahasa yang sepenuhnya dikelilingi oleh perbatasan bahasa.[1]
^Woolard, Kathryn A. and Bambi B. Schieffelin. "Language Ideology." Annual Review of Anthropology, Vol. 23, (1994), pp. 55–82. This article explores the role of language in ideological and political identity. It researches the ways in which dialects and grammar can affect perceptions in society. It investigates the implications of using a particular type of communication in a certain setting.