Pertempuran Balikpapan | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dunia II, Perang Pasifik | |||||||
Pasukan Jepang dari Detasemen Sakaguchi bergerak maju melalui ladang minyak Balikpapan yang terbakar. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Belanda Amerika Serikat | Jepang | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Cornelis van den Hoogenband P. H. Talbot |
Shizuo Sakaguchi Shoji Nishimura | ||||||
Kekuatan | |||||||
1,100 | 6,600 | ||||||
Korban | |||||||
Pasukan desersi atau menyerah (Hanya 200 dievakuasi) 1 kapal perusak rusak ringan 1 kapal selam rusak berat |
47 infanteri tewas Setidaknya 121 pelaut tewas 5 kapal pengangkut tenggelam 2 kapal pengangkut rusak 1 kapal patroli rusak 1 tender pesawat amfibi rusak |
Artikel ini membahas tentang pertempuran darat dan laut di Balikpapan pada tahun 1942. Untuk informasi pendaratan angkatan Australia di daerah yang sama pada tahun 1945, lihat Pertempuran Balikpapan (1945).
Pertempuran Balikpapan pertama terjadi pada tanggal 23–25 Januari 1942, di lepas pantai kota penghasil minyak utama dan pelabuhan Balikpapan, di Borneo (sekarang Kalimantan), di Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Setelah merebut sebagian besar kilang minyak yang hancur di Tarakan, pasukan Jepang mengirim ultimatum kepada Belanda bahwa mereka akan dieksekusi jika mereka menghancurkan kilang minyak di sana, tetapi tidak berhasil.
Setelah menghancurkan semua kilang minyak, pasukan Belanda mundur ke daratan, mengambil posisi di dalam dan sekitar Landasan Udara (Lanud) Samarinda II, sementara Jepang mendarat dan merebut Balikpapan. Tak lama kemudian, satu satuan tugas (satgas) Angkatan Laut Amerika menyergap konvoi Jepang dan menenggelamkan beberapa kapal pengangkut. Namun pada akhirnya, mereka gagal menghentikan Jepang dari sepenuhnya menduduki Balikpapan.