Pertempuran Atlantik | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dunia II | |||||||
Petugas berdiri di atas anjungan sebuah kapal penghancur Inggris sedang meneropong kapal selam musuh, Oktober 1941 | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Britania Raya | Italia (1940–43) | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Martin E. Nasmith (1939–41) |
Erich Raeder Karl Dönitz Martin Harlinghausen Angelo Parona Romolo Polacchini | ||||||
Korban | |||||||
36.200 kelasi tewas[1][2] 36.000 kelasi kapal dagang tewas[1][2] 3.500 kapal dagang 175 kapal perang 741 pesawat Komando Pantai RAF hilang dalam Anti-Submarine Sorties[3] |
~30,000 kelasi tewas[4] 783 kapal selam |
Pertempuran Atlantik adalah kampanye militer berkesinambungan yang paling lama[5][6] dalam sejarah Perang Dunia II, dimulai pada tahun 1939 sampai kekalahan Jerman pada tahun 1945. Pada intinya adalah pihak Sekutu melakukan blokade laut terhadap Jerman, diumumkan sehari setelah pernyataan perang, dan pihak Jerman kemudian melakukan blokade balasan. Puncaknya terjadi pada pertengahan tahun 1940 sampai akhir tahun 1943. Pertempuran Atlantik mengadu kekuatan antara U-boat dan kapal-kapal perang lainnya dari Kriegsmarine (Angkatan laut Jerman) serta pesawat udara dari Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) melawan Angkatan Laut Kanada, Angkatan Laut Britania Raya, dan kapal-kapal dagang Sekutu. Konvoi-konvoi, sebagian besar datang dari Amerika Utara dan menuju Britania Raya dan Uni Soviet, dilindungi oleh angkatan laut dan udara Inggris dan Kanada. Pasukan ini dibantu oleh kapal-kapal dan pesawat udara dari Amerika Serikat mulai tanggal 13 September 1941.[7] Pihak Jerman kemudian didampingi oleh kapal selam dari Angkatan Laut Italia (Regia Marina), setelah Italia memasuki perang sebagai anggota Blok Poros (Axis) pada tanggal 10 Juni 1940.
Sebagai negara kepulauan, Inggris itu sangat tergantung pada pasokan barang-barang impor. Inggris memerlukan lebih dari satu juta ton bahan impor per minggu agar mampu bertahan dan bertempur. Pada intinya, Pertempuran Atlantik adalah sebuah perang tonase, upaya Sekutu untuk memasok Inggris dan upaya Blok Poros untuk membendung aliran kapal-kapal dagang yang memungkinkan Inggris untuk terus berjuang. Dari tahun 1942 dan seterusnya, Jerman juga berusaha untuk mencegah penimbunan persediaan Sekutu dan perlengkapan di Kepulauan Inggris dalam persiapan untuk menginvasi Eropa yang diduduki Jerman. Kekalahan ancaman U-boat adalah prasyarat untuk menekan Jerman kembali, Winston Churchill kemudian menulis,
Pertempuran Atlantik adalah faktor dominan selama perang. Tidak pernah untuk satu momen sekalipun kita bisa melupakan bahwa segala sesuatu yang terjadi di tempat lain, di darat, di laut, atau di udara, akhirnya tergantung pada hasilnya.[8]
— Winston Churchill
Hasil pertempuran ini merupakan sebuah kemenangan strategis bagi Sekutu, sementara blokade Jerman gagal, tetapi dengan pengorbanan besar, sebanyak 3.500 kapal dagang dan 175 kapal perang karam, sementara Jerman kehilangan 783 U-boat.
Nama "Pertempuran Atlantik" diberikan oleh Winston Churchill pada bulan Februari 1941.[9] Pertempuran ini telah disebut sebagai pertempuran laut yang "terlama, terbesar, dan paling kompleks" dalam sejarah.[10] Kampanye militer ini dimulai segera setelah perang Eropa meletus, dan berlangsung selama enam tahun yang melibatkan ribuan kapal dalam lebih dari 100 pertempuran konvoi dan mungkin 1.000 pertempuran kapal tunggal, di medan perang yang meliputi ribuan mil persegi lautan. Situasi terus berubah, dengan satu pihak atau sebaliknya meraih kemenangan, ketika senjata, taktik, langkah-langkah balasan, dan perlengkapan baru dikembangkan oleh kedua belah pihak. Sekutu secara bertahap meraih kemenangan, mengatasi kapal perang Jerman menjelang akhir tahun 1942 dan mengalahkan U-boat pada pertengahan tahun 1943, meskipun kerugian akibat U-boat terus terjadi sampai akhir perang.