Politik Mercusuar adalah kebijakan politik Sukarno pada masa Demokrasi Terpimpin di tahun 1960an yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai mercusuar dari negara-negara baru merdeka di dunia (New Emerging Forces) dan sebagai proyek pembangunan berskala besar yang bertujuan untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional. Melalui kebijakan ini, Sukarno ingin menjadikan Indonesia sebagai poros yang dapat menerangi jalan New Emerging Forces (NEFO) dan menjadikan Indonesia setara dengan negara-negara maju yang memiliki landmark. Proyek ini disebut sebagai Proyek Mercusuar untuk mempersiapkan penyelenggaraan GANEFO (Games of the New Emerging Forces) sebagai tandingan Olimpiade dan Asian Games 1962. Mimpi Sukarno pun terwujud dengan berdirinya berbagai bangunan-bangunan megah yang sarat akan romantisme revolusi Indonesia seperti Monumen Nasional (Monas), Kompleks Asian Games di Senayan, Jembatan Semanggi, Kompleks Parlemen RI, Pusat Perbelanjaan Sarinah, Masjid Istiqlal, Patung Selamat Datang, Monumen Nasional, dan lainnya. [1]
| ||
---|---|---|
Prakemerdekaan Kebijakan dalam negeri Kebijakan luar negeri Media dan warisan Galeri: Gambar, Suara, Video |
||