Politik Republik Turki Türkiye'de siyaset | |
---|---|
Tipe politik | Kesatuan presidensial Konstitutional republik |
Konstitusi | Konstitusi Turki |
Legislative branch | |
Nama | Majelis Agung Nasional |
Jenis | Unikameral |
Tempat meeting | Parliament Building |
Presiding officer | Numan Kurtulmuş, Pembicara Majelis Nasional Agung |
Executive branch | |
Head of State and Government | |
Judul | Presiden (Turki: Cumhurbaşkanı) |
Saat ini | Recep Tayyip Erdoğan |
Penunjuk arah | Pemungutan suara langsung |
Kabinet | |
Nama | Kabinet Presiden |
Kabinet saat ini | Kabinet Erdoğan V |
Pemimpin | Presiden |
Wakil pemimpin | Wakil Presiden |
Penunjuk arah | Presiden |
Markas besar | Komplek Kantor Kepresidenan |
Kementerian | 17 |
Cabang yudikatif | |
Nama | Sistem Yudisial |
Mahkamah Konstitusi | |
Hakim ketua | Kadir Özkaya |
Dewan Negara | |
Hakim ketua | Zeki Yiğit |
Pengadilan Kasasi | |
Hakim ketua | Mehmet Akarca |
Pengadilan Sengketa Yurisdiksi | |
Hakim ketua | Celal Mümtaz Akıncı |
Politik di Turki dijalankan dengan kerangka republik konstitusional dan sistem presidensial, dengan berbagai tingkatan dan cabang kekuasaan. Turki adalah demokrasi perwakilan presiden dan republik konstitusional dalam sistem multi-partai, di mana presiden (kepala negara dan kepala pemerintahan), parlemen, dan peradilan berbagi kekuasaan yang dicadangkan untuk pemerintah nasional.[1]
Sistem politik Turki didasarkan pada pemisahan kekuasaan (separation of power). Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh Dewan Menteri, yang ditunjuk dan dipimpin oleh Presiden, yang menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan negara. Kekuasaan legislatif diberikan kepada Majelis Nasional Agung. Peradilan independen dari eksekutif dan legislatif. Konstitusi saat ini diadopsi pada 7 November 1982 setelah referendum konstitusional.