Propaganda (dalam bahasa Latin modern: "propagare" diartikan "mengembangkan" atau "memekarkan")[1] merupakan serangkaian pesan dengan tujuan agar dapat memengaruhi pendapat seseorang, tindakan masyarakat atau sekelompok orang. Informasi dari propaganda tidak disampaikan secara obyektif, melainkan informasi yang diberikan dibangun dengan tujuan agar dapat memengaruhi pihak-pihak yang mendengar maupun yang melihatnya.[2]
Ketika orang mendengar istilah "propaganda" akan langsung menjadi gambaran di benak banyak orang sebagai suatu tindakan atau hal yang buruk.[3] Berbagai bahan dan media digunakan untuk menyampaikan pesan propaganda, yang berubah seiring dengan penemuan teknologi baru, termasuk lukisan, kartun, poster, pamflet, film, acara radio, acara TV, dan situs web. Propaganda di era digital merupakan cara penyebaran yang baru muncul. Misalnya menyebarkan propaganda melalui berita palsu atau bias dan media sosial.[4] Propaganda dilakukan menggunakan bahasa ekspresif dan emosional yang bertujuan untuk menggerakkan atau mengubah pikiran manusia yang sering juga dikaitkan dalam bidang irasional.[5]
Secara sistematis, propaganda membentuk persepsi dan kognisi yang memengaruhi respons perilaku propaganda.[6] Komunikasi dilakukan dari satu orang kepada banyak orang, memisahkan antara komunikator terhadap komunikannya.[6] Jacques Ellul mengatakan bahwa komunikator dalam propaganda yang dilakukan merupakan perwakilan dari suatu organisasi atau lembaga yang berupaya mengendalikan kehendak masyarakat targetnya atau komunikannya.[7] Hal ini dapat disimpulkan bahwa komunikator pada propaganda yang ditujukan merupakan sesorang yang ahli baik dalam teknik penguasaan atau kontrol sosial.[7]