Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Geografi | |
---|---|
Koordinat | 4°09′24.9″N 117°47′45.1″E / 4.156917°N 117.795861°E |
Pemerintahan | |
Provinsi | Kalimantan Utara |
Kabupaten (Indonesia) | Nunukan |
Luas bagian | 246,1 km2 (950,2 sq mi) |
Negara Bagian (Malaysia Timur) | Sabah |
Luas bagian | 187,23 km2 (72,29 sq mi) |
Demografi | |
Populasi | 25,000 (pihak Malaysia) 47,571 (pihak Indonesia) jiwa |
Pulau Sebatik adalah sebuah daerah yang berada di perbatasan antara Negara Indonesia dan Negara Malaysia. Secara administratif, pulau ini dikuasai oleh 2 negara, Sebatik bagian utara di kuasai oleh Kerajaan Malaysia, dan Sebatik bagian selatan dikuasai Republik Indonesia. Pemisahan wilayah Sebatik Indonesia dengan Sebatik Malaysia menggunakan titik koordinat 4°10' sesuai dengan perjanjian Konvensi London 1891, dimana semua wilayah Sebatik yang dikuasai oleh Belanda diambil oleh Indonesia, dan semua wilayah Sebatik yang di kuasai oleh Inggris diambil oleh Malaysia. Wilayah Sebatik Indonesia masuk dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara, dan Wilayah Sebatik Malaysia masuk dalam Negara Bagian Sabah.
Mayoritas penduduk Pulau Sebatik bersuku Bugis. Dan orang pertama yang datang ke Pulau Sebatik adalah Ambo Emmang dari Suku Bugis. Ia berasal dari Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.