Rasio lancar atau nisbah lancar (bahasa Inggris: current ratio) adalah rasio likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau yang jatuh tempo dalam satu tahun, yang dihitung dengan membandingkan semua aset lancar dengan kewajiban lancar perusahaan.[1] Rasio likuiditas yang lazim digunakan selain rasio lancar adalah rasio cepat, dan rasio kas.[2] Rasio lancar juga dikenal sebagai rasio modal kerja.[3]
Perhitungan rasio lancar ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar, yakni jenis aktiva yang dapat dengan segera ditukar dengan kas, dalam periode satu tahun. Jika rasio lancar sebuah perusahaan memiliki nilai di atas 1,0 kali, berarti perusahaan tersebut mempunyai kemampuan yang baik dalam melunasi utang lancarnya. Namun, jika perusahaan memiliki nilai rasio lancar di bawah 1,0 kali, maka kemampuan perusahaan tersebut dalam membayar utangnya diragukan.[4] Dengan demikian, rasio lancar dapat menunjukkan margin keamanan (margin of safety) terhadap kreditur jangka pendek.[5]
Rasio lancar yang lebih tinggi selalu lebih menguntungkan daripada rasio lancar yang lebih rendah karena menunjukkan perusahaan dapat lebih mudah melakukan pembayaran utang lancar.[6]