Rekristalisasi (kimia)

→ Pelarut ditambahkan (jernih) ke dalam senyawa (jingga) → Pelarut ditambahkan untuk menghasilkan larutan senyawa jenuh (jingga) → Larutan senyawa jenuh (jingga) dibiarkan dingin dari waktu ke waktu untuk memberikan kristal (jingga) dan larutan jenuh (jingga-pucat).

Dalam kimia, rekristalisasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memurnikan zat kimia.[1] Dengan melarutkan baik pengotor dan senyawa dalam pelarut yang sesuai, baik senyawa yang diinginkan atau pengotor bisa dikeluarkan dari larutan, meninggalkan yang lain di belakang. Hal ini dinamai bagi kristal yang kerap terbentuk ketika senyawa endapan keluar. Atau, rekristalisasi dapat merujuk pada pertumbuhan alami dari kristal es yang lebih besar dengan mengorbankan yang lebih kecil.

Besarnya suhu rekristalisasi adalah setengah sampai dengan sepertiga dari suhu logam. Banyak hal yang menentukan keberhasilan rekristalisasi, diantaranya adalah kecocokan pelarut. Perlu ada usaha khusus untuk menentukan pelarut yang baik untuk rekristalisasi. Rekristalisasi terjadi pada saat suatu spesi mendapatkan perlakuan panas.

  1. ^ Laurence M. Harwood, Christopher J. Moody (1989). Experimental organic chemistry: Principles and Practice. Oxford: Blackwell Scientific Publications. hlm. 127–132. ISBN 0-632-02017-2. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne