Republik Kongo | |
---|---|
Lokasi Republik Kongo (hijau tua) – di Afrika (biru muda & kelabu tua) | |
Ibu kota | Brazzaville 4°16′S 15°17′E / 4.267°S 15.283°E |
Bahasa resmi | Prancis |
Bahasa daerah yang diakui | Kituba dan Lingala |
Pemerintahan | Republik semi-presidensial |
• Presiden | Denis Sassou-Nguesso |
Anatole Collinet Makosso | |
Legislatif | Parlemen |
Sénat | |
Assemblée nationale | |
Kemerdekaan | |
• Dibentuk republik | 28 November 1958 |
• Dari Prancis | 15 Agustus 1960 |
Luas | |
- Total | 342.000 km2 (64) |
3,3 | |
Populasi | |
- Perkiraan 2022 | 5.546.307[1] (118) |
17/km2 | |
PDB (KKB) | 2022 |
- Total | $25,897 miliar |
$4.578[2] | |
PDB (nominal) | 2022 |
- Total | $18,345 miliar |
$3.243[2] | |
Gini (2011) | 40,2[3] sedang |
IPM (2019) | 0,574[4] sedang · 149 |
Mata uang | Franc CFA Afrika Tengah (FCFA) ( XEF ) |
Zona waktu | Waktu Afrika Barat (WAT) (UTC+1) |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +242 |
Kode ISO 3166 | CG |
Ranah Internet | .cg |
Republik Kongo (bahasa Prancis: République du Congo, bahasa Kituba: Repubilika ya Kôngo)[a] adalah negara bekas koloni Prancis di sebelah barat-tengah Afrika.
Wilayah ini didominasi oleh suku berbahasa Bantu, yang membangun hubungan perdagangan yang mengarah ke hulu Sungai Kongo. Republik ini adalah mantan koloni Prancis.[5] Setelah kemerdekaan pada tahun 1960, bekas wilayah Prancis dari Kongo Tengah menjadi Republik Kongo. Republik Rakyat Kongo adalah partai tunggal negara Marxis-Leninis 1970-1991. Pemilu multipartai telah diselenggarakan sejak tahun 1992, Walaupun pemerintah yang dipilih secara demokratis digulingkan dalam Perang Saudara Republik Kongo tahun 1997.
Republik Kongo menjadi anggota Uni Afrika, Perserikatan Bangsa-Bangsa, La Francophonie, Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Tengah, dan Gerakan Non-Blok. Negara ini telah menjadi produsen minyak terbesar ke-4 di Teluk Guinea, memberikan negara itu tingkat kemakmuran. Namun RK mengalami ketidakstabilan politik dan ekonomi di beberapa daerah dan distribusi pendapatan minyak yang tidak merata secara nasional. Karena ekonominya bergantung pada sektor minyak,[6] pertumbuhan ekonomi telah melambat sejak penurunan harga minyak pasca-2015. Dengan populasi 5,2 juta, 88,5% dari rakyatnya menganut agama Kristen.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan