Republik Prancis République française | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1946–1958 | |||||||||||
Semboyan: "Liberté, égalité, fraternité" | |||||||||||
Wilayah Prancis | |||||||||||
Ibu kota | Paris | ||||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Prancis | ||||||||||
Agama | Kristen | ||||||||||
Pemerintahan | Republik parlementer | ||||||||||
Presiden | |||||||||||
• 1947–1954 | Vincent Auriol | ||||||||||
• 1954–1959 | René Coty | ||||||||||
Perdana Menteri | |||||||||||
• 1947 | Paul Ramadier | ||||||||||
• 1958–1959 | Charles de Gaulle | ||||||||||
Legislatif | Majelis Nasional | ||||||||||
Era Sejarah | Perang Dingin | ||||||||||
• Didirikan | 14 Oktober 1946 | ||||||||||
• Dibubarkan | 4 Oktober 1958 | ||||||||||
Mata uang | Franc Prancis | ||||||||||
Kode ISO 3166 | FR | ||||||||||
| |||||||||||
Bagian dari seri tentang |
Sejarah Prancis |
---|
![]() |
Republik Keempat Prancis adalah periode antara tahun 1946 hingga 1958 di Prancis, di mana negara itu diperintah oleh rezim Republik dengan Konstitusi Republik Prancis yang keempat. Republik Keempat merupakan kebangkitan kembali dari Republik Ketiga Prancis yang berlangsung sebelum Perang Dunia II, dan menghadapi permasalahan kesulitan yang sama, seperti sangat pendeknya masa pemerintahan yang menyebabkan perencanaan kebijakan menjadi sulit. Prancis mengadopsi konstitusi Republik Keempat pada 13 Oktober 1946.
Beberapa usaha dilakukan untuk memperkuat eksekutif untuk mencegah situasi tidak stabil yang telah ada sejak sebelum perang, tetapi ketidakstabilan tetap muncul dan Republik Keempat mengalami perubahan yang kerap dalam struktur pemerintahannya. Tingkat pertumbuhan perekonomian Prancis pembangunan kembali industrinya tumbuh pesat pada masa Republik Keempat, tetapi demikian tercatat dalam sejarah bahwa Prancis secara konstan mengalami ketidakstabilan politik dan ketidakmampuan untuk mengambil keputusan yang tegas dalam ranah yang kontroversial — di antaranya yang paling terkemuka adalah masalah dekolonialisasi.