Revolusi Jerman 1918-1919

Revolusi Jerman
Bagian dari dampak Perang Dunia I dan Revolusi 1917-1923

Para tentara berpose dengan revolusionis yang tertangkap, Mei 1919
Tanggal3 November 1918 – 11 Agustus 1919
(9 bulan dan 1 minggu)
LokasiJerman
Hasil

kemenangan Pemerintah Republik Weimar

Pihak terlibat

Republik Bebas Sosialis Jerman

Kekaisaran Jerman

Republik Weimar

Tokoh dan pemimpin

Revolusi Jerman (bahasa Jerman: Novemberrevolution) adalah konflik yang terjadi pada akhir Perang Dunia I. Revolusi ini menghasilkan pergantian kekuasaan dari pemerintahan yang bersifat kekaisaran menjadi republik. Gerakan ini terjadi mulai November 1918 hingga pendirian resmi Republik Weimar pada Agustus 1919.

Revolusi ini dimulai pada akhir Oktober 1918 dengan pemberontakan pelaut di Kiel. Dalam waktu seminggu, dewan pekerja dan tentara sudah berhasil mengambil alih kendali pemerintahan dan lembaga militer di sebagian besar Kekaisaran Jerman. Pada 9 November, Jerman dinyatakan sebagai republik. Menjelang akhir bulan, semua penguasa monarki, termasuk Kaisar Wilhelm II, dipaksa turun tahta. Pada 10 November, Dewan Deputi Rakyat dibentuk oleh anggota dua partai sosialis utama Jerman. Di bawah kepemimpinan de facto Friedrich Ebert dari Partai Sosial Demokrat Mayoritas (MSPD) yang moderat, Dewan ini bertindak sebagai pemerintahan sementara yang memegang kekuasaan kaisar, kanselir, dan legislatif. Sebagian besar perwira militer, administrasi, dan sistem peradilan lama tetap dipertahankan, karena Dewan membutuhkan keahlian mereka untuk menyelesaikan krisis saat itu dan merasa bahwa menangani masalah-masalah tersebut lebih penting daripada mengganti banyak tokoh pemerintahan demi memastikan demokrasi baru ini kuat melawan para penentangnya.

Dewan Deputi Rakyat segera mencabut beberapa pembatasan ketat dari Kekaisaran, seperti kebebasan berekspresi, dan berjanji untuk menerapkan hari kerja delapan jam serta pemilu yang untuk pertama kalinya memberikan hak suara kepada perempuan. Mereka yang berada di sayap kiri revolusi juga ingin menasionalisasi industri-industri penting, mendemokratisasi militer, dan membentuk republik dewan, tetapi MSPD yang mengendalikan sebagian besar dewan pekerja dan tentara menahan gerakan besar menuju tujuan-tujuan tersebut.[1]

Perpecahan antara sosialis moderat dan radikal memuncak menjadi kekerasan pada akhir 1918, dipicu oleh perselisihan terkait gaji pelaut yang menyebabkan 67 orang tewas. Pada 1 Januari 1919, kaum kiri Spartakus mendirikan Partai Komunis Jerman. Beberapa hari kemudian, protes yang terjadi akibat kekerasan di akhir Desember berubah menjadi demonstrasi besar-besaran di Berlin yang dengan cepat memunculkan pemberontakan Spartakus, sebuah upaya untuk membentuk kediktatoran kaum proletar. Pemberontakan ini dihancurkan oleh pasukan pemerintah dan Freikorps dengan korban jiwa antara 150 hingga 200 orang. Setelah pemberontakan, pemimpin Spartakus, Rosa Luxemburg dan Karl Liebknecht, dibunuh secara tidak sah oleh Freikorps. Hingga musim semi, masih ada upaya kekerasan untuk mendorong revolusi lebih jauh menuju pembentukan republik dewan, serta republik-republik soviet lokal yang berumur pendek, terutama di Bavaria (Munich), Bremen, dan Würzburg. Semua itu juga dipadamkan dengan jumlah korban jiwa yang cukup besar.[2]

Tanggal akhir revolusi umumnya dianggap 11 Agustus 1919, hari ketika Konstitusi Weimar diadopsi. Namun, revolusi tersebut dalam banyak hal tetap dianggap belum selesai. Sejumlah besar penentangnya masih menduduki posisi-posisi kekuasaan, dan revolusi ini gagal menyelesaikan perpecahan di kalangan kiri antara sosialis moderat dan komunis. Akibatnya, Republik Weimar sejak awal menghadapi banyak penentang, baik dari pihak Kiri maupun – dalam tingkat yang lebih besar – dari pihak Kanan. Perpecahan di kalangan Kiri Jerman yang menjadi permanen selama revolusi ini membuat Adolf Hitler terkenal pada tahun 1933 dan menjadi lebih mudah dibandingkan jika pihak Kiri lebih bersatu.[3]

  1. ^ Aus Politik und Zeitgeschichte Issues 28-53 [From Politics and Contemporary History Issues 28-53] (dalam bahasa Jerman). Bonn: Bundeszentrale für politische Bildung. 2004. hlm. 7. 
  2. ^ Schaaf, Michael (2003). Der Brockhaus Zeitgeschichte vom Vorabend des Ersten Weltkrieges bis zur Gegenwart [Brockhaus Contemporary History from the Eve of the First World War to the Present Day] (dalam bahasa Jerman). Mannheim: F.A. Brockhaus. hlm. 237. ISBN 978-3765301612. 
  3. ^ Winkler, Heinrich August (May–June 1990). "Choosing the Lesser Evil: The German Social Democrats and the Fall of the Weimar Republic". Journal of Contemporary History. 25 (2/3): 219. doi:10.1177/002200949002500203. JSTOR 260730. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne