Sali Berisha | |
---|---|
![]() Berisha, 2008 | |
Perdana Menteri Albania ke-31 | |
Masa jabatan 11 September 2005 – 15 September 2013 | |
Presiden | Alfred Moisiu Bamir Topi Bujar Nishani |
Wakil | Ilir Rusmali Gazmend Oketa Genc Pollo Ilir Meta Edmond Haxhinasto Myqerem Tafaj |
Presiden Albania | |
Masa jabatan 9 April 1992 – 24 Juli 1997 | |
Perdana Menteri | Vilson Ahmeti Aleksandër Meksi Bashkim Fino |
Pendiri dan Pemimpin Partai Demokratik Albania | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 15 Oktober 1944 Viçidol, Albania |
Partai politik | Partai Buruh (sebelum 1991) Partai Demokratik (1991–sekarang) |
Suami/istri | Liri Ramaj |
Anak | 2 |
Almamater | Universitas Tirana |
![]() ![]() | |
![]() ![]() |
ⓘ (lahir 15 Oktober 1944) adalah seorang kardiologis Albania dan juga politikus yang menjabat sebagai Presiden Albania dari tahun 1992 hingga 1997 dan Perdana Menteri periode 2005 hingga 2013. Dia juga adalah pemimpin Partai Demokratik Albania dua kali, dari 1991 hingga 1992 dan kemudian lagi 1997 hingga 2013. Sampai saat ini, Berisha adalah pemimpin terlama yang terpilih secara demokratis dan satu-satunya Presiden Albania yang terpilih untuk dua kali masa jabatan.
Berisha adalah seorang intelektual terkemuka pada tahun 1990, setelah jatuhnya tembok Berlin, ia menyerukan penghapusan negara satu partai dan transisi menuju demokrasi. Setelah sebelumnya pernah menjadi sekretaris komite Partai Buruh di Fakultas Kedokteran Universitas Tirana, ia meninggalkan kariernya sebagai seorang kardiologis dan profesor universitas untuk menjadi pemimpin Partai Demokrat pada 1990-an. Dari tahun 1992, setelah jatuhnya komunisme, ia menjabat sebagai Presiden Albania sampai pemerintahnya runtuh pada tahun 1997. Dari tahun 1997 sampai 2005, Albania diperintah oleh Partai Sosialis (PS) selama dua periode, sementara ia menjadi oposisi.
Pada tahun 2005, Partai Demokratik memenangkan pemilu, dan ia menjadi Perdana Menteri setelah koalisinya membentuk pemerintah baru. Pada tahun 2009, ia kembali terpilih sebagai Perdana Menteri, setelah Partai Demokratik dinyatakan menang tipis pada pemilihan umum, tetapi dipaksa berkoalisi dengan Gerakan Sosialis untuk Integrasi (LSI) karena tidak memenangkan cukup kursi sendiri untuk pertama kalinya sejak memulai demokrasi multi-partai pada tahun 1991.