Sanofi

Sanofi S.A.

Sebelumnya	Sanofi-Synthélabo (1999–2004) Sanofi-Aventis (2004–2011)
Jenis	Société Anonyme
Kode emiten	Templat:EuronextParis Nasdaq: SNY Komponen CAC 40
Industri	Farmasi
Didirikan	1973; 52 tahun lalu (1973)
Kantor pusat	Rue La Boétie no. 54 Paris, Prancis 75008
Wilayah operasi	Seluruh dunia
Tokoh kunci	Serge Weinberg (Chairman) Paul Hudson (CEO)
Produk	Farmasi, obat generik, obat bebas, vaksin, diagnostik, lensa kontak, kesehatan hewan (daftar...)
Pendapatan	€36,12 milyar[1] (2019)
Laba operasi	€3,12 milyar[1] (2019)
Laba bersih	€2,83 milyar[1] (2019)
Total aset	€112,73 milyar[1] (2019)
Total ekuitas	€59,10 milyar[1] (2019)
Karyawan	100.409[1] (2019)
Anak usaha	Sanofi Pasteur Genzyme Shantha Biotechnics Chattem
Situs web	www.sanofi.com

Sanofi S.A. adalah sebuah perusahaan farmasi multinasional yang berkantor pusat di Paris, Prancis. Hingga 2013^[update], Sanofi merupakan perusahaan farmasi dengan total penjualan obat resep terbesar kelima di dunia.^[2] Awalnya, perusahaan ini dibentuk pada tahun 1973 dan perusahaan yang masih eksis hingga saat ini dibentuk dengan nama Sanofi-Aventis pada tahun 2004, melalui penggabungan Aventis dan Sanofi-Synthélabo, yang juga merupakan hasil dari sejumlah penggabungan sebelumnya. Perusahaan ini kemudian mengubah namanya menjadi hanya Sanofi pada bulan Mei 2011. Perusahaan ini merupakan salah satu komponen dari indeks pasar saham Euro Stoxx 50.^[3]

Sanofi terlibat dalam riset dan pengembangan serta produksi dan pemasaran obat farmasi, terutama obat resep, namun perusahaan ini juga mengembangkan obat bebas. Perusahaan ini memproduksi obat untuk tujuh bidang terapeutik besar, yakni kardiovaskular, sistem saraf pusat, diabetes, penyakit dalam, onkologi, trombosis, dan vaksin. Anak usahanya, Sanofi Pasteur merupakan produsen vaksin terbesar di dunia.^[4] Pada tahun 2017, vaksin dengue Sanofi, Dengvaxia menyebabkan kontroversi, karena vaksin tersebut justru menyebabkan sejumlah anak menderita dengue parah. New York Times pun memberitakan kritik terhadap kampanye iklan Sanofi yang agresif, walaupun vaksin barunya tersebut belum benar-benar aman.^[5]

1. ^ ^{a b c d e f} "Annual Report 2019" (PDF). Sanofi. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 21 October 2020. Diakses tanggal 25 February 2017. 
2. ^ Eric Palmer and Carly Helfand for FiercePharma. 4 March 2014 The top 10 pharma companies by 2013 revenue Diarsipkan 2016-03-22 di Wayback Machine.
3. ^ "Börse Frankfurt (Frankfurt Stock Exchange): Stock market quotes, charts and news". boerse-frankfurt.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2019. Diakses tanggal 23 May 2017.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
4. ^ "Sanofi-Aventis to sign deal to build flu vaccine plant in China – source". Forbes. 23 November 2007. Diakses tanggal 2009-04-19. ^{[pranala nonaktif]}
5. ^ Grady, Denise; Thomas, Katie (December 17, 2017). "Drug Company Under Fire After Revealing Dengue Vaccine May Harm Some". The New York Times. Diakses tanggal September 27, 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)