Saradan, Madiun

Saradan
Waduk Bening Saradan
Waduk Bening Saradan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMadiun
Pemerintahan
 • CamatDodi Setiawan, S.IP. MH
Populasi
 • Total70.922 jiwa
Kode pos
63155
Kode Kemendagri35.19.12 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3519080 Edit nilai pada Wikidata
Luas152,92 km²
Desa/kelurahan15
Peta
PetaKoordinat: 7°31′7″S 111°45′4″E / 7.51861°S 111.75111°E / -7.51861; 111.75111

Saradan adalah kecamatan yang terletak di ujung timur Kabupaten Madiun. Saradan diapit oleh Kabupaten Nganjuk di timur dan ibu kota Kabupaten Madiun yaitu Caruban di barat, keduanya dihubungkan oleh jalan nasional Surabaya-Madiun. Selain itu, Saradan juga berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara yang dapat diakses dari jalan nasional melalui Pertigaan Lemahbang.[1][2] Di tepi jalan nasional tersebut terdapat pusat pemerintahan dan ekonomi Saradan yaitu Desa Sugihwaras yang terdapat Pasar dan Stasiun Saradan. Saradan memiliki jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Madiun yaitu sekitar 70 ribu jiwa di tahun 2024 dan juga merupakan salah satu kecamatan terluas di Madiun.[3]

Bagian timur dan utara kecamatan ini berupa perbukitan di kawasan Pegunungan Kendeng yang didominasi oleh hutan jati milik Perhutani. Puncak tertinggi di kawasan tersebut adalah Gunung Pandan yang menjadi titik pertemuan tiga kabupaten. Gunung Pandan adalah hulu dari Kali Widas yang mengalir melewati Nganjuk dan berakhir di Sungai Brantas. Kali Widas dibendung oleh Bendungan Bening atau Waduk Kalibening yang merupakan waduk terbesar di Kabupaten Madiun dan menjadi ikon pariwisata di Saradan.[4]

Limbah perkebunan jati berupa tunggak atau akar pohon banyak dimanfaatkan warga dengan mengubahnya menjadi ukiran kayu dengan nilai seni yang tinggi dan banyak dipasarkan hingga ke luar negeri.[5] Selain jati, Saradan juga merupakan sentra tanaman porang dan bawang merah di Madiun. Porang banyak ditanam di kaki Gunung Pandan seperti Desa Sumberbendo.[6] Sedangkan salah satu sentra bawang merah adalah Desa Bandungan di perbatasan Nganjuk.[7]

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama bps
  2. ^ Ahmad Rezatriya Belani (2024-03-25). "Mudik Lebaran 2024 dan Nostalgia Jalur Lawas Hutan Saradan yang Kini Hanya Ramai Pemotor". JAWA POS. 
  3. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2 Februari 2025. 
  4. ^ M Sabda (2024-11-15). "Eksplorasi Waduk Bening Widas, Destinasi Wisata Alam yang Menyenangkan di Madiun". Aswaja News - aswajanews.isnuponorogo.org. 
  5. ^ Nofika Dian Nugroho (2019-03-23). "Seni Ukir Perajin Bonggol Jati Asal Madiun Masuk Pasar Ekspor". IDNTIMES JATIM. 
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama porang
  7. ^ "BST di Desa Bandungan Diharapkan Bisa Dongkrak Perekonomian Masyarakat". suaramedianasional.co.id. 2023-09-11. Diakses tanggal 2025-03-05. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne