Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari History of Xinjiang di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Sejarah Xinjiang |
---|
Sejarah wilayah yang sekarang dikenal sebagai Xinjiang tercatat semenjak milenium ke-2 SM. Terdapat beberapa kekaisaran, utamanya, Tionghoa Han, Turkic dan Mongol, yang memerintah wilayah tersebut, yang meliputi Yuezhi, Xiongnu, dinasti Han, Gaochang, Kerajaan Khotan, Enam Belas Kerajaan dari dinasti Jin (Liang Awal, Qin Awal, Liang Akhir, dan Liang Barat), Kekhaganan Turkic, dinasti Tang, Kekaisaran Tibetan, Kekhaganan Uighur, Kekhanan Kara-Khanid, Kerajaan Qocho, Qara Khitai, Kekaisaran Mongol, dinasti Yuan, Kekhanan Chagatai, Kekhanan Yarkent, Kekhanan Dzungar, dan dinasti Qing. Xinjiang sebelumnya dikenal sebagai "Xiyu" (西域), di bawah kekuasaan dinasti Han, pada saat kekaisaraan Xiongnu menguasai kawasan tersebut pada 60 Mashi dalam upaya mengamankan Jalur Sutra,[1] namun berganti nama menjadi Xinjiang (新疆, artinya "wilayah terdepan baru") saat kawasan tersebut ditaklukan kembali oleh dinasti Qing yang dipimpin oleh Manchu pada 1759. Xinjiang sekarang merupakan bagian dari Republik Rakyat Tiongkok, semenjak negara tersebut didirikan pada 1949.