Serangan Musim Dingin 1939-40 | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Tiongkok-Jepang Kedua | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Republik Tiongkok | |||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Wei Lihuang Gu Zhutong Li Zongren Xue Yue Bai Chongxi Zhang Fakui Fu Zuoyi Ma Hongkui |
Toshizō Nishio Hayao Tada Yasuji Okamura Rikichi Andō Naozaburo Okabe | ||||||
Kekuatan | |||||||
550.000 termasuk Kavaleri Muslim Tiongkok | 850.000 termasuk Kavaleri Mengjiang | ||||||
Korban | |||||||
60.000–70.000 tewas, luka-luka atau hilang[1] | 20.000+ tewas, 400 ditangkap, 9 kapal pengangkut rusak dan tenggelam[1] |
Serangan Musim Dingin 1939-40 (Hanzi: 冬季攻勢) adalah salah satu pertempuran besar antara Tentara Revolusioner Nasional dengan Tentara Kekaisaran Jepang selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Saat itu pasukan Tiongkok meluncurkan serangan balasan besar pertama mereka di berbagai medan pertempuran. Meskipun serangan ini gagal mencapai tujuan utamanya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa serangan ini merupakan pukulan berat bagi pasukan Jepang, sekaligus kejutan besar bagi komando militer Jepang yang tidak menyangka bahwa pasukan Tiongkok dapat melancarkan serangan dalam skala besar.[1]
Pada April 1940, tentara Jepang berhasil menghentikan operasi serangan dari pihak Tiongkok ini. Namun, serangan balasan Jepang di teater utara gagal merebut Ningxia dan dikalahkan di Suiyuan oleh pasukan Muslim Tiongkok.