Bagian dari seri artikel mengenai |
Sejarah Tibet |
---|
Lihat juga |
Berikut ini merupakan beberapa serangan Mongol ke Tibet. Yang paling awal adalah dugaan rencana untuk menyerang Tibet oleh Jenghis Khan pada tahun 1206,[1] yang dianggap anakronistik; tidak ada bukti pertemuan Mongol-Tibet sebelum kampanye militer pada tahun 1240.[2] Kampanye pertama yang dikonfirmasi adalah invasi Tibet oleh Jenderal Mongol Doorda Darkhan pada 1240,[3] sebuah kampanye dari 30.000 pasukan[4][5] yang mengakibatkan 500 korban.[6] Kampanye itu lebih kecil dari invasi skala penuh yang digunakan oleh Mongol melawan kerajaan besar. Tujuan serangan ini tidak jelas, dan masih diperdebatkan di kalangan ahli Tibet.[7] Kemudian di akhir tahun 1240-an, pangeran Mongolia Godan mengundang Sakya lama Sakya Pandita, yang mendesak tokoh Tibet lainnya untuk tunduk pada otoritas Mongol.[8] Ini secara umum dianggap menandai awal pemerintahan Mongol atas Tibet, serta pembentukan hubungan patron dan imam antara orang Mongol dan Tibet. Hubungan ini dilanjutkan oleh Kublai Khan, yang mendirikan Dinasti Yuan Mongol dan memberikan wewenang atas seluruh Tibet kepada Drogon Chogyal Phagpa, keponakan dari Sakya Pandita. Sistem administratif Sakya-Mongol dan pemerintahan administratif Yuan atas wilayah itu berlangsung hingga pertengahan abad ke-14, ketika Dinasti Yuan mulai runtuh.
Pada awal abad ke-17, suku Oirat Mongol menaklukkan kembali wilayah tersebut dan mendirikan Kekhanan Khoshut. Sejak itu orang-orang Mongol ikut campur dalam politik Tibet sampai penaklukan Qing atas Mongolia dan Dzungaria.