58Ce Serium | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengucapan |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | putih keperakan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Serium dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 58 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Golongan | golongan n/a | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Periode | periode 6 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Blok | blok-f | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kategori unsur | lantanida | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Xe] 4f1 5d1 6s2[2] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 18, 19, 9, 2 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik lebur | 1068 K (795 °C, 1463 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik didih | 3716 K (3443 °C, 6229 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | 6,770 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
saat cair, pada t.l. | 6,55 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | 5,46 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | 398 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | 26,94 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | +1, +2, +3, +4 (oksida agak basa) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 1,12 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 534,4 kJ/mol ke-2: 1050 kJ/mol ke-3: 1949 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom | empiris: 181,8 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 204±9 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | susunan padat heksagon ganda (dhcp) β-Ce | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | kubus berpusat muka (fcc) γ-Ce | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kecepatan suara batang ringan | 2100 m/s (suhu 20 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ekspansi kalor | γ, poli: 6,3 µm/(m·K) (pada s.k.) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 11,3 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | β, poli: 828 nΩ·m (pada s.k.) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Arah magnet | paramagnetik[3] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | (β) +2.450,0×10−6 cm3/mol (293 K)[4] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus Young | bentuk γ: 33,6 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus Shear | bentuk γ: 13,5 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus curah | bentuk γ: 21,5 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Rasio Poisson | bentuk γ: 0,24 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Mohs | 2,5 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Vickers | 210–470 MPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Brinell | 186–412 MPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7440-45-1 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penamaan | dari planet kerdil Ceres, ia sendiri dinamai dari dewa pertanian Romawi Ceres | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penemuan | Martin H. Klaproth, Jöns J. Berzelius, W. Hisinger (1803) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Isolasi pertama | Carl G. Mosander (1838) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop serium yang utama | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Serium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Ce dan nomor atom 58. Serium adalah sebuah logam yang lunak, ulet, dan berwarna putih keperakan yang akan mengusam jika terkena udara. Serium adalah unsur kedua dalam deret lantanida, dan meskipun sering menunjukkan sifat keadaan oksidasi +3 yang khas dari deret tersebut, ia juga memiliki keadaan +4 stabil yang tidak mengoksidasi air. Ia juga dianggap sebagai salah satu unsur tanah jarang. Serium tidak memiliki peran biologis yang diketahui pada manusia tetapi tidak terlalu beracun, kecuali dengan paparan yang intens atau terus menerus.
Meskipun selalu terjadi dalam kombinasi dengan unsur tanah jarang lainnya dalam mineral seperti kelompok monasit dan bastnäsit, serium mudah diekstraksi dari bijihnya, karena ia dapat dibedakan dari antara lantanida lainnya dengan kemampuannya yang unik untuk dioksidasi menjadi keadaan +4 dalam larutan berair. Ia adalah lantanida yang paling umum, diikuti oleh neodimium, lantanum, dan praseodimium. Ia adalah unsur paling melimpah ke-25, membentuk 66 ppm kerak Bumi, setengah dari klorin dan lima kali lebih banyak dari timbal.
Serium adalah lantanida pertama yang ditemukan, di Bastnäs, Swedia, oleh Jöns J. Berzelius dan Wilhelm Hisinger pada tahun 1803, dan secara terpisah oleh Martin H. Klaproth di Jerman pada tahun yang sama. Pada tahun 1839, Carl G. Mosander menjadi orang pertama yang mengisolasi logam tersebut. Saat ini, serium dan senyawanya memiliki berbagai kegunaan: misalnya, serium(IV) oksida digunakan untuk memoles kaca dan merupakan bagian penting dari konverter katalitik. Logam serium digunakan dalam korek api feroserium karena sifat piroforiknya. Fosfor YAG yang didoping serium digunakan bersama dengan dioda pemancar cahaya biru untuk menghasilkan cahaya putih di sebagian besar sumber cahaya LED putih komersial.