Siklon tropis parah kategori 3 (skala Aus.) | |
---|---|
Siklon tropis kategori 1 (SSHWS) | |
![]() Seroja sebelum mendarat di Australia Barat, 11 April 2021 | |
Terbentuk pada | 3 April 2021 |
Mereda pada | 12 April 2021 |
Kecepatan angin maksimal | 10 menit: 120 km/jam 1 menit: 130 km/jam |
Tekanan minimal | 971 hPa (mbar) |
Korban jiwa | 272[2][3][4] |
Area terdampak | Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Timor Leste, dan Australia Barat |
Bagian dari Musim siklon wilayah Australia 2020–2021 |
Siklon Tropis Seroja adalah sebuah siklon tropis yang mulai terbentuk di selatan Nusa Tenggara Timur, Indonesia, pada 3 April 2021.[5] Siklon ini menyebabkan banjir di beberapa wilayah Nusa Tenggara, Indonesia dan Timor Leste.[6] Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang setinggi 4-6 meter yang berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, Selat Sunda, bagian selatan Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Pulau Sawu, Kupang, dan Pulau Rote. Daerah pesisir Aceh, Mentawai, Bengkulu, Jawa Tengah, Pulau Sumba, Selat Bali, Selat Lombok, dan Selat Alas juga berpotensi mendapat gelombang setinggi 2,5 hingga 4 meter.[7][8] Terbaru pada Jumat 9 April, BMKG juga mengingatkan akan adanya potensi hujan lebat-sedang yang disertai kilat serta angin kencang di Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali meski tak seekstrim ketika Siklon Seroja ini masih ada di dekat NTT,[9] yang telah menjauh dari wilayah Indonesia dan berada di Samudera Hindia.[10] Siklon Seroja merupakan siklon ketujuh dalam musim siklon wilayah Australia 2020–2021 dan satu-satunya yang hingga kini menyebabkan korban jiwa.
Hingga Mei 2021, diperkirakan setidaknya 272 orang tewas akibat siklon tropis tersebut, dengan 183 orang di Indonesia, 42 di Timor Leste, dan satu di Australia.[11] Setidaknya 72 orang dari Indonesia dan 30 dari Timor Leste masih hilang. Siklon tersebut merusak atau menghancurkan lebih dari 20.000 rumah dan lima jembatan di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, sementara lebih dari 12.000 orang dievakuasi ke tempat penampungan milik pemerintah. Sekitar 9.000 orang mengungsi di Timor Timur, sementara sedikitnya 10.000 rumah terendam.[12] Laporan kerusakan dari Kalbarri, Australia Barat mulai berdatangan segera setelah badai menghantam. Siklon ini diperkirakan menyebabkan kerugian lebih dari $490,7 juta (USD 2021), sebagian besar terjadi di Indonesia. Kerusakan yang disebabkan oleh Siklon Seroja di Indonesia digambarkan sebagai bencana besar.[13][14][15]
Data terbaru, sebanyak 174 orang meninggal dunia di NTT dan 48 orang masih hilang. Di Nusa Tenggara Barat (NTB) jumlah korban jiwa masih tetap sebanyak 2 orang
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama France24