Simpang Susun Semanggi | |
---|---|
Jembatan Semanggi | |
![]() Penampakan Simpang Susun Semanggi (2023) | |
Lokasi | |
Jakarta, Indonesia | |
Koordinat | 6°13′10″S 106°48′44″E / 6.21943°S 106.81236°E |
Jalan yang bersimpangan | |
Pembangunan | |
Jenis | Persimpangan daun semanggi |
Dibangun | 1961–1962 1987–1989 (modifikasi pertama) 2016–2017 (modifikasi kedua) |
Dibuka | 1962 |
Pengelola | Dinas Binamarga Provinsi DKI Jakarta |
Simpang Susun Semanggi atau dahulu lebih dikenal dengan nama Jembatan Semanggi adalah simpang susun yang berbentuk daun semanggi yang berada di persimpangan antara Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Indonesia. Jembatan ini dinamakan "Semanggi" karena bentuknya yang menyerupai daun semanggi dan juga wilayah pembangunannya dahulu merupakan daerah rawa yang dipenuhi semanggi. Proyek ini mulai dibangun pada tahun 1961, pada masa pemerintahan Presiden Soekarno dan Menteri Pekerjaan Umum pada saat itu, yakni Ir. Sutami.[1]
Pada tahun 2016, dua jembatan layang persimpangan tambahan yang merupakan hasil rancangan Jodi Firmansyah dibangun. Dua jembatan layang tambahan tersebut memiliki panjang 796 meter yang menghubungkan arus lalu lintas dari arah Grogol menuju ke Senayan dan dari arah Cawang menuju ke Jalan Jenderal Sudirman, sehingga jika dilihat dari atas, maka akan membentuk lingkaran. Pembangunan dua jembatan layang baru tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 17 Agustus 2017, bertepatan pada HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI.[2]