Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Sinar Lorenz adalah sistem pemancar gelombang suara yang membantu pilot untuk mendaratkan pesawatnya tepat di landasan. Konsepnya masih sama seperti yang digunakan oleh sistem pendaratan instrumen sekarang, hanya saja sinar Lorenz memiliki sistem yang lebih sederhana.
Sistem navigasi ini awalnya dikembangkan mulai tahun 1932 oleh Dr. Ernst Kramar dari perusahaan Lorenz.[1] Tetapi kemudian diadopsi oleh Deutsche Lufthansa pada tahun 1934 dan dijual di seluruh dunia.[2]
Sinar Lorenz menggunakan 2 pemancar yakni "titik" dan "garis" seperti pada kode morse. Frekuensi yang dipancarkan saling tumpang tindih sehingga pada bagian yang tumpang tindih ini akan terdengar bunyi statis. Dalam sebuah aerodrome terdapat 3 penanda yakni Ansteuerungs-Funkfeuer (AFF) yang berada paling jauh dari landasan dan berfungsi untuk memberitahu posisi landasan, Vor-Einflugzeichen (VEZ) untuk memulai penurunan, dan Haupt-Einflugzeichen (HEZ) untuk koreksi akhir.
Cara penggunaannya sederhana, bagian kiri landasan adalah wilayah "titik", sementara bagian kanan landasan adalah bagian "garis". Apabila pilot mendengar bunyi "titik" artinya pesawat condong ke kiri, dan begitu juga sebaliknya. Bunyi statis yang terus menerus menandakan pesawat sudah berada pada jalur yang tepat.