![]() | |
![]() Kantor pusat Singtel Di Singapura | |
Publik | |
Industri | Telekomunikasi |
Didirikan | Singapura (1879) |
Kantor pusat | Singapura |
Tokoh kunci | Simon Israel, (Ketua) Chua Sock Koong, (CEO) Jeann Low, CFO |
Produk | Jasa telepon genggam Internet Jasa jaringan permanen |
Pendapatan | ![]() |
Karyawan | >25,000 |
Situs web | Singtel |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Singapore Telecommunications Limited (SGX: T48) (disingkat Singtel) adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Singapura. Bila pelanggan dari anak perusahaannya digabungkan perusahaan ini memiliki 71 juta pelanggan, dengan begitu SingTel merupakan operator jaringan ponsel terbesar di Asia Pasifik di luar Republik Rakyat Tiongkok.[butuh rujukan] Dulunya merupakan sebuah monopoli pemerintah namun kepemilikannya telah dialihkan kepada swasta pada 1992. Singtel juga melakukan jasa dalam bidang pos, SingPost pada 2003 dan kini berkonsentrasi sebagai penyedia jasa internet, telepon genggam, dan telepon.
Singtel telah mengembangkan diri di luar pasar Singapura dan memiliki banyak saham di operator regional lainnya, termasuk 100% saham perusahaan telekomunikasi Australia Optus, diambil alih pada 2000 dari Cable and Wireless dan pemegang saham Optus lainnya.[butuh rujukan] Selain itu, Singtel juga berinvestasi di Indonesia dengan memiliki 35% saham Telkomsel, sebuah operator telepon genggam.
Singtel sebagian besar dimiliki oleh perusahaan kendaraan investasi negara Temasek Holdings. Singtel saat ini dikepalai oleh Lee Hsien Yang, anak termuda dari bekas perdana menteri, sekarang dikenal sebagai Menteri Penasehat Lee Kuan Yew dan saudara dari perdana menteri Singapura sekarang (2005) Lee Hsien Loong.