Sistem navigasi satelit atau satnav adalah sistem yang menggunakan satelit untuk menyediakan geoposisi otonom. Sistem navigasi satelit dengan cakupan global disebut global navigation satellite system (GNSS). Pada tahun 2024, empat sistem global beroperasi: Sistem Pemosisian Global (GPS) milik Amerika Serikat, Sistem Satelit Navigasi Global (GLONASS) milik Rusia, Sistem Satelit Navigasi BeiDou (BDS) milik Tiongkok, dan Galileo milik Uni Eropa.
Sistem augmentasi berbasis satelit (SBAS), yang dirancang untuk meningkatkan akurasi GNSS, meliputi Sistem Satelit Quasi-Zenith Jepang (QZSS), GAGAN India dan EGNOS Eropa, semuanya berbasis GPS. Iterasi sebelumnya dari sistem navigasi BeiDou dan Sistem Satelit Navigasi Regional India (IRNSS) saat ini, yang secara operasional dikenal sebagai NavIC, adalah contoh sistem satelit navigasi regional (RNSS) yang beroperasi secara mandiri.
Perangkat navigasi satelit menentukan lokasi mereka (garis bujur, garis lintang, dan ketinggian/elevasi) dengan presisi tinggi (dalam beberapa sentimeter hingga meter) menggunakan sinyal waktu yang dikirimkan sepanjang garis pandang oleh radio dari satelit. Sistem ini dapat digunakan untuk memberikan posisi, navigasi atau untuk melacak posisi sesuatu yang dilengkapi dengan penerima (pelacakan satelit). Sinyal juga memungkinkan penerima elektronik untuk menghitung waktu lokal saat ini dengan presisi tinggi, yang memungkinkan sinkronisasi waktu. Penggunaan ini secara kolektif dikenal sebagai Positioning, Navigation and Timing (PNT). Sistem Satnav beroperasi secara independen dari penerimaan telepon atau internet apa pun, meskipun teknologi ini dapat meningkatkan kegunaan informasi posisi yang dihasilkan.
Cakupan global untuk setiap sistem umumnya dicapai oleh konstelasi satelit yang terdiri dari 18–30 satelit orbit Bumi menengah (MEO) yang tersebar di beberapa bidang orbit. Sistem sebenarnya bervariasi, tetapi semuanya menggunakan inklinasi orbit >50° dan periode orbit sekitar dua belas jam (pada ketinggian sekitar 20.000 kilometer atau 12.000 mil).