Skandal kecelakaan tim Renault F1 di Grand Prix Singapura 2008, atau dikenal juga dengan istilah Crashgate atau Singapore-gate,[1][2] merupakan sebuah skandal yang terjadi di dalam ajang F1 musim 2008 yang melibatkan tim Renault F1. Diawali dengan kemenangan Fernando Alonso di Grand Prix Singapura 2008 yang kemudian disinyalir juga melibatkan rekan setimnya, yaitu Nelson Piquet Junior, yang ditugaskan untuk membantu Alonso memenangi lomba dengan cara menabrakkan mobilnya ke arah dinding pembatas.[3]
Sebagai hasilnya, Nelson Piquet Jr. dipecat dari tim Renault di Grand Prix Hungaria 2009 dan tidak akan balapan di Grand Prix Formula Satu lagi, dan 6 tahun kemudian, Piquet Jr. menjadi pembalap di dalam ajang Formula E dan meraih gelar juara Formula E di musim 2014-2015 bersama dengan Team China Racing NEXTEV dan kemudian membalap di dalam ajang Stock Car Brasil setelah meninggalkan Formula E pada akhir musim 2018-2019, sementara Flavio Briatore juga meninggalkan ajang F1 dan terus menjadi direktur Queens Park Rangers F.C..
Pada tanggal 28 September 2008, pada putaran ke-15 balapan di negara Singapura, yang mendekati waktu pit stop yang diharapkan untuk pemberhentian pertama semua pembalap, mobil Renault R28 yang dikendarai oleh Piquet Jr. menabrak dinding sirkuit di tikungan ke-17, yang mengharuskan pengerahan mobil keselamatan. Alonso sebelumnya telah melakukan pit-stop lebih awal, dan dipromosikan menjadi pemimpin jalannya balapan ini karena mobil lain kehabisan bahan bakar dan terpaksa harus masuk ke dalam pit di bawah kondisi mobil keselamatan, yang mengakibatkan penalti, atau segera setelah periode mobil keselamatan, yang mendorong mereka turun beberapa posisi di belakang pembalap yang lain, dan sekarang berbaris di belakang mobil keselamatan. Alonso kemudian berhasil memenangkan balapan ini setelah memulai jalannya balapan ini di urutan ke-15 di grid. Pada saat itu, Piquet Jr. menggambarkan kecelakaannya sebagai sebuah "kesalahan sederhana", dan memaafkan dirinya sendiri dengan betapa sulitnya mobil itu dikendarai dengan bahan bakar yang berat.
Setelah dikeluarkan dari tim Renault setelah Grand Prix Hungaria 2009, Piquet Jr. menuduh bahwa dia telah diminta oleh tim untuk sengaja menabrakkan mobilnya demi memperbaiki situasi balapan untuk Alonso, yang memicu penyelidikan terhadap tim Renault F1 atas pengaturan balapan oleh Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), badan pengatur ajang Formula Satu. Setelah penyelidikan, tim Renault F1 didakwa dengan konspirasi pada tanggal 4 September, dan harus menjawab dakwaan tersebut pada tanggal 21 September 2009.
Pada tanggal 16 September, Renault menyatakan bahwa mereka tidak akan menentang dakwaan tersebut, dan mengumumkan bahwa direktur pelaksana tim, Flavio Briatore, dan direktur eksekutif tekniknya, Pat Symonds, telah meninggalkan tim.
Pada tanggal 21 September, diumumkan bahwa tim Renault F1 telah didiskualifikasi dari ajang Formula Satu. Diskualifikasi tersebut berupa ditangguhkan selama dua tahun sambil menunggu pelanggaran aturan yang sebanding lainnya. Briatore dilarang mengikuti semua acara Formula Satu dan acara yang disetujui oleh FIA tanpa batas waktu, sementara Symonds menerima larangan selama lima tahun.[4][5] Larangan terhadap mereka kemudian dibatalkan oleh pengadilan negeri Prancis, meskipun mereka berdua sepakat untuk tidak bekerja di dalam ajang Formula Satu atau acara yang disetujui oleh FIA untuk waktu tertentu sebagai bagian dari penyelesaian selanjutnya yang dicapai dengan badan pengatur ajang olahraga bermotor tersebut. Briatore pada akhirnya akan kembali lagi ke dalam ajang F1 pada tahun 2022 sebagai seorang duta besar, dan ke Tim Enstone pada tahun 2024 sebagai seorang penasihat,[6] sementara Symonds akan kembali lagi ke dalam ajang olahraga bermotor tersebut pada tahun 2011 sebagai seorang konsultan teknis untuk tim Virgin Racing.[7][8][9][10]