Soedardjat Nataatmadja | |
---|---|
![]() | |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat | |
Masa jabatan 1 Oktober 1997 – 1 Oktober 1999 | |
Presiden | Soeharto |
Daerah pemilihan | Kalimantan Selatan |
Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri | |
Masa jabatan 1993 – 25 September 1997 | |
Wakil Gubernur Irian Jaya | |
Masa jabatan 8 Februari 1989 – 26 Mei 1993 | |
Presiden | Soeharto |
Gubernur | |
Bupati Bogor ke-8 | |
Masa jabatan 4 Oktober 1983 – 4 Oktober 1988 | |
![]() Pendahulu Ayip Rughby Pengganti Eddie Yoso Martadipura ![]() | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Bandung, Jawa Barat | 30 Juni 1938
Meninggal | 6 Desember 2020[1] Jakarta | (umur 82)
Partai politik | Golkar |
Suami/istri | Ratuningsih |
Tanda tangan | ![]() |
Julukan | Kang Dardjat,[2] Endjat[3] |
Karier militer | |
Pihak | ![]() |
Dinas/cabang | ![]() |
Masa dinas | 1963—1993 |
Pangkat | ![]() |
NRP | 19416 |
![]() ![]() |
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Soedardjat Nataatmadja (30 Juni 1938 – 6 Desember 2020) adalah seorang politikus dan perwira militer Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Bogor periode 1983—1988, Wakil Gubernur Irian Jaya periode 1989—1993, Irjen Departemen Dalam Negeri (Depdagri) periode 1993—1997, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 1997—1999.
Lahir dari keturunan aristokrat Sunda, Soedardjat menjalani pendidikan tinggi di Universitas Padjadjaran, namun keluar dari universitas tersebut dua tahun kemudian dan memilih untuk menjalani pendidikan militer di Akademi Militer. Soedardjat lulus dari Akademi Militer pada tahun 1963 dengan pangkat letnan dua. Selama berdinas di militer, Soedardjat ditempatkan di berbagai daerah, seperti Kalimantan Timur, Jakarta, dan Jawa Barat.
Pada tahun 1983, Soedardjat terpilih sebagai Bupati Bogor. Salah satu hasil karyanya sebagai bupati adalah pelaksanaan Operasi Wibawa Praja yang bertujuan untuk memberantas pembangunan dan perluasan liar. Meskipun ia terpilih untuk masa jabatan kedua, menteri dalam negeri menolak hasil pemilihannya dan ia dipindahkan ke Irian Jaya untuk menjabat sebagai wakil gubernur selama empat tahun.
Ketika Yogie Suardi Memet menjabat sebagai menteri dalam negeri, Soedardjat dipindahkan ke departemen dalam negeri untuk menjabat sebagai inspektur jenderal. Selama menjabat sebagai inspektur jenderal, Soedardjat melakukan sejumlah reformasi dalam bidang pengawasan kinerja pemerintah daerah dan memimpin sebuah tim untuk melakukan pemeriksaan terhadap bupati Sri Roso Sudarmo. Soedardjat mengakhiri masa jabatannya sebagai inspektur jenderal setelah terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama main