Sosialitas adalah tingkatan sejauh mana individu dalam suatu populasi hewan cenderung bergaul dalam kelompok sosial dan membentuk komunitas yang kooperatif.
Sosialitas adalah respons bertahan hidup terhadap tekanan evolusi.[1] Sebagai contoh, ketika induk tawon berada di dekat larvanya di dalam sarang, parasit cenderung tidak memakan si larva.[2] Para ahli biologi menduga bahwa tekanan dari parasit dan predator lain menyebabkan tawon dari keluarga Vespidae menseleksi perilaku ini.
Perilaku tawon ini membuktikan karakteristik paling mendasar dari sosialitas hewan yakni investasi orang tua. Investasi orang tua adalah pengeluaran sumber daya (waktu, energi, modal sosial) untuk memberi manfaat bagi keturunannya. Investasi orang tua menurunkan kapasitas orang tua untuk berinvestasi dalam reproduksi masa depan dan membantu keluarga (termasuk keturunannya). Seekor hewan yang merawat anak-anaknya tetapi tidak menunjukkan ciri-ciri sosialitas lainnya dikatakan sebagai hewan subsosial.
Hewan yang menunjukkan tingkat sosialitas yang tinggi disebut hewan sosial. Tingkat sosialitas tertinggi yang diakui oleh para ahli sosiobiologi adalah eusosialitas. Takson eusosial adalah takson yang menunjukkan tumpang tindih generasi dewasa, pembagian kerja secara reproduksi, kerja sama dalam mengasuh anak, dan—dalam kasus yang paling berkembang—sistem kasta biologis.