Sudirman Said | |
---|---|
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia ke-15 | |
Masa jabatan 27 Oktober 2014 – 27 Juli 2016 | |
Presiden | Joko Widodo |
Direktur Utama Pindad | |
Masa jabatan 4 Juni 2014 – 27 Oktober 2014 | |
Pendahulu Tri Hardjono | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Soedirman 16 April 1963 Slatri, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia |
Suami/istri | Astried Swastika Ayuningtyas
(m. 2016) |
Anak | 7 |
Almamater | |
Sunting kotak info • L • B |
Sudirman Said (Indonesia: [suˌdirman ˈsaʔid]) (lahir 16 April 1963), adalah wirausahawan, akademisi, birokrat, dan politisi berkebangsaan Indonesia. Pada 27 Oktober 2014, Sudirman ditunjuk oleh Joko Widodo sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Kabinet Kerja hingga pemberhentiannya pada pertengahan 2016.[1] Ia dicalonkan sebagai calon Gubernur Jawa Tengah yang berpasangan dengan Ida Fauziyah dari PKB pada 2018. Mereka diusung oleh Gerindra, PKS, PAN, dan PKB, namun tidak berhasil memenangkan pemilihan umum.[2] Setelahnya, ia ditugaskan Gerindra untuk menjadi bagian dari Badan Pemenangan Nasional pada pemilihan presiden 2019. Di 2024, Sudirman menjadi juru bicara bagi Anies-Muhaimin. Kemudian, ia maju sebagai kandidat Gubernur Jakarta bersama Abdullah Mansuri melalui independen, tetapi batal mengajukan pencalonan setelah kurangnya dukungan dari kartu tanda penduduk.[3]
Sudirman aktif dalam kegiatan lembaga swadaya masyarakat. Ia diberi mandat sebagai Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI), sebuah organisasi sosial tingkat nasional dan turut serta dalam bagian gerakan PMI. Tidak hanya itu, ia juga menjadi pengajar di berbagai perguruan tinggi, salah satunya Universitas Pertamina. Pada 2016, ia mendirikan Institut Harkat Negeri (IHN), suatu lembaga riset dan pendidikan di bidang kepemimpinan dan pembangunan. Kegiatan IHN dijalankan bekerja sama dengan berbagai lembaga seperti instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga sosial kemasyarakatan, dan lembaga-lembaga kajian internasional.[4]