To Pamona, Poso, Bare'e | |
---|---|
Jumlah populasi | |
167.000[1] | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, Indonesia | |
Bahasa | |
Pamona, Indonesia | |
Agama | |
Kristen Protestan (mayoritas), Islam, agama rakyat | |
Kelompok etnik terkait | |
Tau Taa Wana, Toraja, Poso Pesisir |
Pamona (sering kali disebut sebagai suku Poso, Bare'e, atau To Pamona) mendiami hampir seluruh wilayah Kabupaten Poso, sebagian Kabupaten Tojo Una-Una, dan sebagian Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah; bahkan ada juga beberapa yang tinggal di Kabupaten Luwu Timur di Sulawesi Selatan, dan sebagian kecil yang tersisa hidup di bagian lain di Indonesia.
Pendahulu suku Pamona berasal dari tanah Salu Moge (Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan) karena mereka berasal dari pemerintahan pusat yang pada akhirnya ditundukkan oleh Macoa Bawalipu dari Wotu, Kabupaten Luwu Timur agar lebih dekat dengan pemerintah pusat, yang saat itu berada di Mangkutana, Luwu Timur.[2] Keadaan ini bertahan hingga pemberontakan Darul Islam (DI/TII) yang membuat mereka menyebar ke Sulawesi Tengah dan wilayah lainnya.[3] Jika terdapat suku Pamona di wilayah tertentu, maka merupakan hal yang umum jika Rukun Poso (asosiasi komunitas orang Poso) dibentuk disana, yang berfungsi sebagai sarana sekelompok orang dari latar belakang etnis yang umum untuk terlibat dalam berbagai kegiatan di kawasan ini.
Hampir seluruh orang Pamona memeluk agama Kristen. Kristen masuk ke wilayah Poso tahun 1892 (2025 adalah tahun ke-133) dan hingga saat ini diterima secara umum sebagai agama rakyat. Hingga hari ini, semua gereja dengan denominasi yang umum dikelompokkan ke dalam Gereja Kristen Sulawesi Tengah yang bermarkas di kota Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.[4] Hampir semua orang menggunakan bahasa Pamona dan bahasa Indonesia yang dicampurkan dengan kalimat slang lokal. Pekerjaan orang suku Pamona biasanya sebagai petani, pendeta, pastor, wirausahawan, pejabat pemerintahan, dan sebagainya.