Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Jumlah populasi | |
---|---|
-+ 70.000 | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Indonesia Papua Selatan | |
Bahasa | |
Asli: Bahasa Asmat Bahasa kedua: Bahasa Indonesia | |
Agama | |
• Kristen Katolik (mayoritas) • Kristen Protestan dan Islam[1] |
Suku Asmat adalah sebuah suku di kawasan Provinsi Papua Selatan, Indonesia. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua, yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian, yaitu suku Bisman yang berada di antara Sungai Sinesty, dan suku Simai di Sungai Nin.[2]
Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayu tradisional yang sangat khas. Beberapa ornamen/motif yang sering kali digunakan dan menjadi tema utama dalam proses pemahatan patung yang dilakukan oleh penduduk suku asmat adalah mengambil tema nenek moyang dari suku mereka, yang biasa disebut mbis. Namun tak berhenti sampai disitu, sering kali juga ditemui ornamen / motif lain yang menyerupai perahu atau wuramon, yang mereka percayai sebagai simbol perahu arwah yang membawa nenek moyang mereka di alam kematian. Bagi penduduk asli suku asmat, seni ukir kayu lebih merupakan sebuah perwujudan dari cara mereka dalam melakukan ritual untuk mengenang arwah para leluhurnya.