Suku Rohingya

Rohingya

Rohingya:Templat:Script/Hanifi Rohingya (Hanif)
ﺭُﺍَࣺﻳﻨڠَ (Arab Rohingya)
Burma:ရိုဟင်ဂျာ
Pengungsi Rohingya di negara bagian Rakhine.
Jumlah populasi
1.547.778[1]–2.000.000+[2]
Daerah dengan populasi signifikan
Myanmar (Negara Bagian Rakhine), Bangladesh, India, Indonesia, Malaysia, Nepal, Pakistan, Arab Saudi, Thailand
 Myanmar1,0[3]–1,3 juta[4][5][6] (sebelum krisis 2016–2017)
 Bangladesh900.000+ (bertambah paling sedikit 400.000 sejak 25 Agustus 2017)[7][8]
 Pakistan200.000[9][10][11]
 Thailand100.000[12]
 Malaysia40.070[13]
 India40.000 (pada 2017 sebagai pengungsi dari Myanmar)[14][15]
 Amerika Serikat12.000+ (pada 2017 sebagai pengungsi dari Myanmar)[16]
 Indonesia2.000+ (2023)[17]
   Nepal200 (pada 2017 sebagai pengungsi dari Myanmar)[18]
Bahasa
Rohingya
Agama
Mayoritas Islam, minoritas kecil Hindu
Kelompok etnik terkait
Bangsa Indo-Arya, Bengali, Sylheti
Kamp pengungsi Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh.

Rohingya (/rˈhɪnə, -ɪŋjə/; Rohingya: Templat:Script/Hanifi Rohingya, IPA: [rʊˈɜi̯ɲ.ɟə]) adalah sebuah kelompok etnis Indo-Arya dari Rakhine (juga dikenal sebagai Arakan, atau Rohang dalam bahasa Rohingya) di Myanmar. Sebelum Genosida Rohingya pada tahun 2017 ketika 740.000 etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh, sekitar 1,4 juta Rohingya tinggal di Myanmar.[19] Rohingya dideskripsikan oleh jurnalis dan media sebagai salah satu etnis yang paling terpresekusi di dunia dengan pemerintah Myanmar tidak memberikan kewarganegaraan bagi Rohingya.[20] Terdapat pembatasan gerak bagi Rohingya di Myanmar, akses ke pendidikan, dan layanan pemerintah akibat dari statusnya yang tidak memiliki kewarganegaraan dengan kondisi yang dialami Rohingya telah dibandingkan dengan apartheid.[21][22]

Rohingya menganggap bahwa mereka adalah pemukim asli dari Myanmar bagian barat dengan sejarah selama lebih dari satu milenium dengan pengaruh dari Arab, Munghal, dan Portugis. Rohingya mengklaim bahwa Rohingya adalah keturunan dari pemukim dari masa pra-kolonial dan kolonial Arakan. Secara historis, wilayah tersebut terdapat kerajaan yang independen antara Asia Tenggara dengan India.[23][24] Pemerintah Myanmar menganggap Rohingya sebagai imigran yang datang dari Chittagong di Bangladesh pada masa kolonial Inggris. Pemerintah Myanmar berargumen bahwa populasi Muslim yang sudah ada dari masa prakolonial diakui sebagai etnis Kaman, dan bahwa etnis Rohingya menyamakan sejarah mereka dengan sejarah Muslim Arakan secara umum untuk memajukan agenda separatisnya.[25] Selain itu, pemerintah Myanmar tidak mengakui istilah "Rohingya" dan melabeli komunitas tersebut sebagai etnis Benggala.[26]

Berbagai pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh etnis Rohingya telah terjadi sejak tahun 1940an dan masyarakat secara keseluruhan telah menghadapi tindakan keras dari militer Myanmar pada tahun 1978, 1991–1992, 2012, 2015, dan khususnya pada tahun 2016–2018, ketika sebagian besar populasi Rohingya di Myanmar diusir keluar dari negara tersebut, ke negara tetangga Bangladesh.[27][28] Pada bulan Desember 2017, diperkirakan 625.000 pengungsi dari Rakhine, Myanmar, telah melintasi perbatasan ke Bangladesh sejak Agustus 2017.[29] Pejabat PBB dan Human Rights Watch menggambarkan penganiayaan yang dilakukan Myanmar terhadap Rohingya sebagai pembersihan etnis.[30] Penyelidikan yang dilakukan oleh PBB menemukan bukti meningkatnya hasutan kebencian dan intoleransi agama yang dilakukan oleh “umat Buddha ultra-nasionalis” terhadap etnis Rohingya, sementara pasukan keamanan Myanmar telah melakukan “eksekusi massal, penghilangan paksa, penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, penyiksaan dan penganiayaan. dan kerja paksa" terhadap masyarakat Rohingya.[31]

  1. ^ Mahmood; Wroe; Fuller; Leaning (2016). "The Rohingya people of Myanmar: health, human rights, and identity". Lancet: 1–10. doi:10.1016/S0140-6736(16)00646-2. PMID 27916235. 
  2. ^ David Mathieson (2009). Perilous Plight: Burma's Rohingya Take to the Seas. Human Rights Watch. hlm. 3. ISBN 9781564324856. 
  3. ^ Kevin Ponniah (5 December 2016). "Who will help Myanmar's Rohingya?". BBC. 
  4. ^ "Will anyone help the Rohingya people?". BBC News. 
  5. ^ Dapice, David (June 2015). "Fatal Distraction from Federalism: Religious Conflict in Rakhine" (PDF). Harvard Ash Center. 
  6. ^ "Who Are the Rohingya?". About Education. 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2012. Diakses tanggal 8 March 2015. 
  7. ^ http://www.thedailystar.net/world/rohingya-crisis/400000-rohingyas-myanmar-arrive-bangladesh-august-25-unicef-1462066
  8. ^ http://www.thedailystar.net/world/myanmar-rohingya-refugee-crisis-1%2C000-killed-Myanmar-%20violence-%20un-rapporteur-1459426
  9. ^ "Homeless In Karachi | Owais Tohid, Arshad Mahmud". Outlook India. 29 November 1995. Diakses tanggal 18 October 2013. 
  10. ^ "Box 5925 Annapolis, MD 21403 info@srintl". Burmalibrary.org. Diakses tanggal 18 October 2013. 
  11. ^ Derek Henry Flood (31 December 1969). "From South to South: Refugees as Migrants: The Rohingya in Pakistan". The Huffington Post. Diakses tanggal 11 February 2015. 
  12. ^ Husain, Irfan (30 July 2012). "Karma and killings in Myanmar". Dawn. Diakses tanggal 10 August 2012. 
  13. ^ "Figure At A Glance". UNHCR Malaysia. 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 December 2014. Diakses tanggal 30 December 2014. 
  14. ^ "India in talks with Myanmar, Bangladesh to deport 40,000 Rohingya". Reuters. 2017. Diakses tanggal 17 August 2017. 
  15. ^ "India plans to deport thousands of Rohingya refugees". www.aljazeera.com. Diakses tanggal 17 August 2017. 
  16. ^ Timothy Mclaughlin (20 September 2016). "Myanmar refugees, including Muslim Rohingya, outpace Syrian arrivals in U.S." (dalam bahasa English). Reuters. Diakses tanggal 3 September 2017. 
  17. ^ "ratusan-muslim-rohingya-kembali-terdampar-di-aceh". nasional. Diakses tanggal 2023-12-07. 
  18. ^ "200 Rohingya Refugees are not being accepted as Refugees and the Nepali Government considers them illegal migrants". Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 June 2016. An estimated 36,000 Rohingya Refugess living in India 
  19. ^ "UNHCR calls for solidarity, support and solutions for Rohingya refugees ahead of an urgent donor conference". UNHCR. 2020-10-20. Diakses tanggal 2023-12-09. 
  20. ^ Hofman, Lennart (2016-02-25). "Meet the most persecuted people in the world". The Correspondent. Diakses tanggal 2023-12-09. 
  21. ^ "Kofi Annan-led commission calls on Myanmar to end Rohingya restrictions". SBS News. 2017-08-24. Diakses tanggal 2023-12-09. 
  22. ^ Stoakes, Emanuel (2014-10-14). "Myanmar's Rohingya Apartheid". The Diplomat. Diakses tanggal 2023-12-09. 
  23. ^ Ghosh, Partha S. (2016). Migrants, refugees and stateless in South Asia. Los Angeles London New Delhi Singapore Washington DC Melbourne: SAGE. ISBN 978-93-5150-855-7. 
  24. ^ Minar, Sarwar J.; Halim, Abdul (2020). "The Rohingyas of Rakhine State: Social Evolution and History in the Light of Ethnic Nationalism". Social Evolution & History. 19 (2). doi:10.30884/seh/2020.02.06. 
  25. ^ Burma, the Rohingyas and Australia (10:23 AEDT, 8 October 2012). ANU Press. 2020-12-10. hlm. 189–192. ISBN 978-1-76046-405-9. 
  26. ^ Jared, Ferrie (2013-06-02). "Why Myanmar's Rohingya are forced to say they are Bengali". The Christian Science Monitor. Diakses tanggal 2023-12-09. 
  27. ^ "Human Rights Council, 39th Regular Session: Agenda item 3". Human Rights Documents Online. Diakses tanggal 2023-12-09. 
  28. ^ Nebehay, Stephanie (2018-08-28). "U.N. calls for Myanmar generals to be tried for genocide, blames Facebook for incitement". Reuters. Diakses tanggal 2023-12-09. 
  29. ^ Sagolj, Damir (2017-12-8). "Rohingya widows find safe haven in Bangladesh camp". Reuters. Diakses tanggal 2023-12-09. 
  30. ^ "Myanmar wants ethnic cleansing of Rohingya - UN official". BBC. 2016-11-24. Diakses tanggal 2023-12-09. 
  31. ^ "UN: Rohingya may be victims of crimes against humanity". Al Jazeera. 2016-06-20. Diakses tanggal 2023-12-09. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Nelliwinne