Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Sutan Sjahrir | |
---|---|
Perdana Menteri Indonesia ke-1 | |
Masa jabatan 14 November 1945 – 3 Juli 1947 | |
Presiden | Soekarno |
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru | |
Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-2 | |
Masa jabatan 14 November 1945 – 12 Maret 1946 | |
Presiden | Soekarno |
Menteri Luar Negeri Indonesia ke-2 | |
Masa jabatan 14 November 1945 – 3 Juli 1947 | |
Presiden | Soekarno |
Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat ke-2 | |
Masa jabatan 17 Oktober 1945 – 14 November 1945 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Padang Panjang, Hindia Belanda | 5 Maret 1909
Meninggal | 9 April 1966 Zürich, Swiss | (umur 57)
Makam | Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata |
Partai politik | Partai Sosialis Indonesia |
Suami/istri | Maria Johanna Duchateau
(m. 1932; c. 1932)Siti Wahyunah (m. 1951) |
Anak | 2 |
Almamater | Universitas Amsterdam Universitas Leiden |
Pekerjaan |
|
Tanda tangan | |
Sunting kotak info • L • B |
Sutan Syahrir (ejaan lama: Soetan Sjahrir, 5 Maret 1909 – 9 April 1966) adalah seorang politikus dan pemimpin revolusi kemerdekaan Indonesia yang menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga 1947.[1] Sebelumnya, ia adalah seorang organisator nasionalis Indonesia pada tahun 1930-an dan 1940-an. Tidak seperti beberapa rekannya, ia tidak mendukung Jepang selama pendudukan Jepang dan berjuang dalam perlawanan terhadap mereka. Ia dianggap sebagai seorang idealis dan intelektual.
Sjahrir mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948. Ia meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Sutan Sjahrir ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 9 April 1966 melalui Keppres nomor 76 tahun 1966.[2]