![]() | |
Kantor pusat Temasek di The Atrium@Orchard di Singapura | |
Badan usaha milik negara | |
Industri | Manajemen investasi |
Didirikan | 25 Juni 1974[1] |
Kantor pusat | Jalan Orchard, Singapura |
Tokoh kunci |
|
Total aset | ![]() |
Pemilik | Pemerintah Singapura |
Karyawan | ![]() |
Anak usaha | |
Situs web | temasek |
![]() ![]() ![]() ![]() |
Temasek Holdings (Private) Limited, atau hanya Temasek, adalah sebuah badan usaha milik negara Singapura. Didirikan pada tanggal 25 Juni 1974, Temasek memiliki dan mengelola portofolio bersih sebesar S$405 milyar hingga tahun 2021, dengan S$39 milyar didivestasi dan S$49 milyar diinvestasikan selama tahun 2021.[1][4] Total shareholder return (TSR) tahunan dari perusahaan ini mencapai 5,8%, sementara TSR 10 tahunan dan 20 tahunan dari perusahaan ini masing-masing mencapai 7% dan 8%. Sedangkan TSR dari perusahaan ini sejak didirikan mencapai 14%.[5] Hingga tahun 2021, aset kelolaan perusahaan ini mencapai US$484,4 milyar (S$630 milyar).[6]
Berkantor pusat di Jalan Orchard, perusahaan ini memiliki 13 kantor di 9 negara, yakni di Beijing, Hanoi, Mumbai, Shanghai, Shenzhen, London, Brussels, New York, San Francisco, Washington DC, Mexico City, dan São Paulo.[7] Perusahaan ini adalah investor dan pemegang saham aktif, dengan empat tren struktural utama memandu pembangunan portofolio jangka panjangnya, yakni digitisasi, kehidupan berkelanjutan, konsumsi masa depan, dan umur yang lebih panjang.[8] Portofolio Temasek mencakup berbagai sektor. Area investasi utama dari perusahaan ini meliputi konsumen, media & teknologi, ilmu hayati & agri-food, dan jasa keuangan non-bank.[9]
Peringkat kredit Temasek adalah “Aaa/AAA” dari Moody's[10] dan Standard & Poor's[11] sejak tahun 2004. Perusahaan ini juga mempertahankan skor kuartalan sempurna[12] pada Indeks Transparansi Linaburg-Maduell, sebuah indeks yang mengukur keterbukaan dari perusahaan-perusahaan investasi milik negara. Temasek terutama berbisnis di Asia, tetapi dengan portofolio global, dengan 60% eksposur tersekuritisasi ke negara maju.[13]
Walaupun sering dianggap sebagai sebuah sovereign wealth fund (SWF), Temasek bukanlah SWF karena terutama berinvestasi dalam bentuk ekuitas, pemilik langsung dari sejumlah aset dan perusahaan, serta membayar pajak seperti perusahaan investasi komersial lain.[14] Selain Temasek, pemerintah Singapura juga memiliki GIC Private Limited, sebuah SWF tradisional yang mengelola aset sekitar US$881 milyar (S$1 triliun) hingga tahun 2022.[15]