Perusahaan publik | |
Kode emiten | NYSE: KO Dow Jones Industrial Average Component |
Industri | Minuman |
Didirikan | 29 Januari 1892 |
Kantor pusat | Atlanta, Georgia, Amerika Serikat |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci | James Quincey (Chairman dan CEO) |
Produk | Coca-Cola Minuman ringan berkarbonasi Air Lainnya Minuman tidak beralkohol[1] |
Pendapatan | US$ 35.119 milyar (2010)[2] |
US$ 8.449 milyar (2010)[2] | |
US$ 11.809 milyar (2010)[2] | |
Total aset | US$ 72.921 milyar (2010)[2] |
Total ekuitas | US$ 31.317 milyar (2010)[2] |
Karyawan | 139.600 (2010)[2] |
Situs web | Official website |
The Coca-Cola Company (NYSE: KO) adalah sebuah perusahaan multinasional asal Amerika Serikat dalam bidang minuman, termasuk pabrikan, pengecer dan pemasar konsentrat minuman non alkohol dan sirup, yang bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.[3] Perusahaan ini terkenal dengan produk utama Coca-Cola, yang formulanya ditemukan oleh seorang ahli farmasi John Stith Pemberton pada tahun 1886 di Columbus, Georgia.[4] Formula dan dan merek Coca-Cola dibeli pada 1889 oleh Asa Griggs Candler (30 Desember 1851-12 Maret 1929), yang mendirikan perusahaan The Coca-Cola Company pada tahun 1892. Perusahaan ini mempekerjakan 55.000 pekerja pada tahun 2005.
Perusahaan ini menjalankan sistem waralaba untuk distribusinya sejak tahun 1889 dimana The Coca-Cola Company hanya memproduksi sirup konsentrat yang dijual ke berbagai perusahaan pembotolan di seluru dunia yang diberikan hak pemasaran dan penjualan eksklusif. Perusahaan ini telah terdaftar di bursa saham NYSE dan menjadi bagian dari indeks DJIA; S&P 500; Russell 1000 Index; dan Russell 1000 Growth Stock Index. Sejak 2015, perusahaan ini dipimpin oleh Muhtar Kent sebagai Chairman dan CEO.
Merek-merek utama perusahaan ini adalah Coca-Cola (atau sering disebut Coke saja), Fanta dan Sprite. The Coca-Cola Company juga pernah mengeluarkan minuman cola lain dengan merek Coke, yang paling umum adalah Diet Coke, kemudian Caffeine-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-Free, Coca-Cola Cherry, Coca-Cola Zero, Coca-Cola Vanilla, dan beberapa varian khusus berperisa lemon, jeruk nipis, atau kopi. Pada mulanya mereka tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan sejak 27 Maret 1944, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat.
Menurut Interbrand pada tahun 2011, Coca-Cola adalah merek termahal di dunia.[5]