Nama alternatif | Yax Mutal |
---|---|
Lokasi | Flores, Departemen Petén, Guatemala |
Wilayah | Cekungan Petén |
Koordinat | 17°13′19″N 89°37′25″W / 17.22194°N 89.62361°W |
Sejarah | |
Periode | Klasik Awal hingga Klasik Akhir |
Budaya | Peradaban Maya |
Nama resmi: Taman Nasional Tikal | |
Jenis | Campuran |
Kriteria | i, iii, iv, ix, x |
Ditetapkan | 1979 (sesi ke-3) |
No. Referensi | 64 |
Negara anggota | Guatemala |
Kawasan | Amerika Latin dan Karibia |
Tikal (Tik’al dalam ejaan Maya modern) adalah reruntuhan kota kuno di hutan hujan Guatemala yang dulu mungkin bernama Yax Mutal. Tikal merupakan salah satu kota terbesar dalam peradaban Maya pada zaman pra-Kolumbus. Kota ini terletak di wilayah Cekungan Petén di Departemen El Petén. Situs ini merupakan bagian dari Taman Nasional Tikal, yang dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1979.[2]
Tikal adalah ibu kota sebuah negara yang pernah menjadi salah satu kerajaan terkuat dalam peradaban Maya.[3][4] Walaupun bangunan-bangunan besar di situs tersebut dapat ditilik kembali ke abad ke-4 SM, Tikal mencapai puncak kejayaannya pada zaman Klasik (200-900 M). Pada masa ini, Tikal mendominasi politik, ekonomi, dan militer wilayah Maya, sekaligus berhubungan dengan wilayah-wilayah lain di Mesoamerika seperti kota besar Teotihuacan di Lembah Meksiko. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa Tikal pernah ditaklukan oleh Teotihuacan pada abad ke-4 M.[5] Setelah berakhirnya zaman Klasik Akhir (550–830 M), tidak ada lagi monumen besar yang dibangun di Tikal. Jumlah penduduk Tikal juga menurun secara perlahan hingga akhirnya kota ini ditinggalkan oleh penduduknya pada abad ke-10.
Situs ini sempat terlupakan oleh peradaban modern hingga Modesto Méndez dan Ambrosio Tut mengunjungi reruntuhan ini pada tahun 1848. Setelah majalah Akademi Sains Berlin menerbitkan kembali laporan tersebut pada tahun 1853, para arkeolog dan pemburu harta karun mulai mengunjungi kawasan ini. Kini situs ini menjadi salah satu tujuan wisata di Guatemala.