Titoisme adalah sebuah filsafat politik sosialis yang erat dikaitkan dengan Josip Broz Tito dan mengacu pada ideologi dan kebijakan Liga Komunis Yugoslavia selama Perang Dingin.[1][2] Hal ini ditandai dengan identitas Yugoslavia yang luas, manajemen mandiri pekerja sosialis, pemisahan politik dari Uni Soviet, dan kepemimpinan dalam Gerakan Non-Blok.[3][4]
Tito memimpin Partisan Yugoslavia yang berhaluan komunis selama Perang Dunia II di Yugoslavia.[5][6] Setelah perang, ketegangan muncul antara Yugoslavia dan Uni Soviet. Meskipun masalah-masalah ini mereda seiring berjalannya waktu, Yugoslavia masih tetap independen dalam ideologi dan kebijakan[7][8] karena kepemimpinan Tito, yang memimpin Yugoslavia hingga kematiannya pada tahun 1980.[9]
Artikel ini merupakan bagian dari seri mengenai: |
Komunisme |
---|
![]() |
Tito sendiri mengklaim bahwa dirinya bukanlah seorang Titois; "Titoisme sebagai garis ideologis yang terpisah tidak ada. [...] Jika Titoisme menjadi garis ideologis, kita akan menjadi revisionis; kita akan meninggalkan Marxisme. Kita adalah kaum Marxis; saya seorang Marxis, dan karena itu saya tidak bisa menjadi seorang Titois."[10] Saat ini, istilah "Titoisme" terkadang digunakan untuk merujuk pada nostalgia Yugoslavia di seluruh spektrum politik, kerinduan untuk membangun kembali Yugoslavia atau menghidupkan kembali Yugoslaviaisme oleh warga negara-negara penerus Yugoslavia.[butuh rujukan]