Transisi ke Orde Baru | |||
---|---|---|---|
30 September 1965 – 27 Maret 1968 | |||
![]() Mayor Jenderal Soeharto (kanan, latar depan) menghadiri pemakaman para jenderal yang dibunuh pada 5 Oktober 1965 | |||
Pemimpin | Soekarno (hingga 12 Maret 1967) Soeharto (sejak 12 Maret 1967 ) | ||
Peristiwa penting |
| ||
Kronologi
|
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Indonesia |
![]() |
Garis waktu |
![]() |
Transisi Indonesia ke Orde Baru pada pertengahan 1960-an menggulingkan presiden pertama Indonesia, Soekarno, setelah 22 tahun menjabat. Salah satu periode paling penuh gejolak dalam sejarah modern Indonesia ini juga merupakan awal dari 31 tahun masa kepresidenan Soeharto.
Digambarkan sebagai dalang yang hebat, Soekarno memperoleh kekuasaan dengan menyeimbangkan kekuatan yang saling bertentangan dan semakin bermusuhan, yakni Angkatan Darat dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1965, PKI secara luas merambah semua tingkat pemerintahan dan memperoleh pengaruh dengan mengorbankan tentara.[1]
Pada tanggal 30 September 1965, enam perwira militer paling senior disiksa dan dibunuh (secara umum disebut sebagai "percobaan kudeta") oleh apa yang disebut sebagai Gerakan 30 September, sebuah batalion prajurit dari Resimen Tjakrabirawa (Pasukan Pengamanan Presiden). Dalam beberapa jam, Mayor Jenderal Soeharto mengerahkan pasukan di bawah komandonya dan menguasai Jakarta. Para antikomunis, yang awalnya mengikuti pimpinan tentara, melakukan pembersihan dengan kekerasan terhadap kaum komunis di seluruh negeri, yang menewaskan sekitar setengah juta orang dan berujung pada pelarangan dan pembubaran PKI, yang secara resmi dipersalahkan atas percobaan kudeta dan krisis tersebut.[2][3]
Soekarno yang secara politis melemah terpaksa mengalihkan kekuasaan politik dan militer utama kepada Jenderal Soeharto, yang telah menjadi kepala angkatan bersenjata. Pada bulan Maret 1967, Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) menunjuk Jenderal Soeharto sebagai penjabat presiden. Ia secara resmi terpilih sebagai presiden satu tahun kemudian. Soekarno hidup dalam tahanan rumah sampai kematiannya pada tahun 1970.