Bagian dari seri tentang |
Buddhisme |
---|
Trilaksana (Pali: tilakkhaṇa; Sanskerta: त्रिलक्षण, trilakṣaṇa), juga dikenal sebagai tiga karakteristik atau tiga corak umum, merupakan konsep Buddhisme mengenai tiga ciri umum kenyataan keberadaan, yaitu anicca (ketidakkekalan), dukkha (umum diterjemahkan sebagai "penderitaan", "ketidakpuasan", "ketidaknyamanan"),[note 1] dan anatta (tanpa atma).[5][6][7][8][9] Ketiga ciri tersebut berlaku pada semua fenomena yang terkondisi (saṅkhāra). Ciri ketiga, yaitu anatta, juga menjadi ciri dari fenomena yang tidak terkondisi (Nirwana).
Konsep-konsep yang menyatakan bahwa manusia tunduk pada delusi atas tiga karakteristik keberadaan, delusi tersebut mengakibatkan penderitaan, dan penghapusan delusi tersebut mengakibatkan berakhirnya dukkha, merupakan tema sentral dalam Empat Kebenaran Mulia. Kebenaran mulia yang terakhir merujuk pada Jalan Mulia Berunsur Delapan.
All phenomenal existence [in Buddhism] is said to have three interlocking characteristics: impermanence, dukkha and lack of soul, that is, something that does not change.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/>
yang berkaitan