Universitas Al-Qarawiyyin 'جامعة القرويين Jāmi`at al-Qarawīīn | |
---|---|
Informasi | |
Jenis | sekarang: Islam dulu: Pengetahuan umum |
Didirikan | 859[1][2][3] 1947 sebagai universitas modern |
Afiliasi | Sunni |
Lokasi | , |
Kampus | Perkotaan |
Universitas Al-Qarawiyyin atau Al-Karaouine (bahasa Arab: جامعة القرويين) (transliterasi dari nama lainnya meliputi Qarawiyin, Kairouyine, Kairaouine, Qairawiyin, Qaraouyine, Quaraouiyine, Quarawin, dan Qaraouiyn) adalah universitas pertama di dunia yang berlokasi di Fes, Maroko yang didirikan pada tahun 859.[1][4][5][6] Universitas ini telah dan terus menjadi salah satu pusat spiritual dan pendidikan terkemuka dari dunia Muslim.
Al-Qarawiyyin memainkan peran utama dalam hubungan budaya dan akademis antara dunia Islam dan Eropa pada abad pertengahan. Kartografer Mohammed al-Idrisi (w. 1166), yang memiliki peta dibantu eksplorasi Eropa pada masa Renaissance mengatakan telah tinggal di Fes untuk beberapa waktu, menunjukkan bahwa ia mungkin telah bekerja atau belajar di Al-Qarawiyyin. Universitas ini telah menghasilkan banyak sarjana yang sudah sangat mempengaruhi sejarah intelektual dan akademik dunia Muslim dan Yahudi. Di antaranya adalah Ibnu Rushayd al-Sabti (w. 1321), Mohammed bin al-Hajj al-Abdari al-Fasi (w. 1336), Abu Imran al-Fasi (w. 1015), teoritikus terkemuka dari mazhab Maliki hukum Islam, Leo Africanus, seorang pengelana terkenal dan penulis, dan Rabbi Moshe ben Maimon.
Institusi Al-Qarawiyyin dianggap oleh buku Guinness,[7] UNESCO[8] dan banyak sejarawan[2][3][4][5][6][9][10][11][12][13] sebagai universitas pemberi gelar akademik tertua yang masih beroperasi di dunia. Namun, klaim ini ditentang oleh sejarawan lain yang menganggap bahwa universitas-universitas abad pertengahan di dunia Islam dan universitas Eropa abad pertengahan diikuti lintasan sejarah sangat berbeda sampai sebelumnya diperluas untuk yang terakhir dalam zaman modern,[14] dan sertifikat yang disampaikan dalam universitas non-Eropa menyimpang dalam konsep dan prosedur dari doktoral abad pertengahan di mana gelar universitas modern berevolusi.[15][16][17]
Pada tahun 1947, Universitas Al-Qarawiyyin direorganisasi menjadi universitas modern.[18]
Thus the university, as a form of social organization, was peculiar to medieval Europe. Later, it was exported to all parts of the world, including the Muslim East; and it has remained with us down to the present day. But back in the middle ages, outside of Europe, there was nothing anything quite like it anywhere.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Shillington 2005, 1025