Universitas RWTH Aachen Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen | |
---|---|
Informasi | |
Moto | Zukunft denken[1] |
Moto dalam bahasa Inggris | Thinking the future (Memikirkan Masa Depan) |
Jenis | Negeri |
Didirikan | 10 Oktober 1870 |
Anggaran | $1,01 miliar (2012)[2] €794 juta (2012; termasuk rumah sakit universitas) -Negara bagian: €423 juta -Pihak ketiga: €321 juta[3] Uang sekolah: €18 juta |
Rektor | Ernst M. Schmachtenberg |
Staf akademik | 496 professor + 4.492 staf akademik |
Staf administrasi | 3.059 (termasuk rumah sakit universitas) |
Jumlah mahasiswa | 40.025 (WS 2013/14[4]) |
Lokasi | , , Jerman |
Kampus | Kawasan urban, 620 acre (250 ha)[5] |
Warna | Biru dan putih |
Afiliasi | Domestik: DFG German Excellence Initiative TU9 International: ALMA CESAER IDEA League SEFI TIME UNITECH International PEGASUS |
Situs web | www |
Universitas Teknologi Rhein-Westfalen Aachen (bahasa Jerman: Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen) atau lebih dikenal sebagai RWTH Aachen adalah universitas riset publik Jerman yang berlokasi di Aachen, Nordrhein-Westfalen, Jerman. Dengan lebih dari 47.000 mahasiswa terdaftar di 144 program studi, universitas ini adalah universitas teknik terbesar di Jerman.
Didirikan pada tahun 1870 dengan nama Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (Sekolah Teknik Rhein-Westfalen), pada tahun 1880 statusnya berubah menjadi "universitas teknik" dan namanya disingkat menjadi RWTH.[butuh rujukan]
Menurut U.S. News, Universitas RWTH Aachen, TU Munchen, dan Institut Teknologi Karlsruhe merupakan universitas tiga besar untuk ilmu-ilmu teknik di Jerman.[6]
RWTH Aachen adalah anggota pendiri CESAER, yakni asosiasi universitas sains dan teknologi di Eropa, dan IDEA League, aliansi strategis dari lima universitas teknologi terkemuka di Eropa,[7] serta mitra Jermannya TU9. Universitas ini juga merupakan anggota DFG dan Top International Managers in Engineering.
Saat ini terdapat sekitar 27.000 mahasiswa prasarjana dan 3.000 mahasiswa pascasarjana. Mantan wakil presiden dan presiden Indonesia, B.J. Habibie, adalah lulusan universitas ini.[8]